* 5 Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka yang Perlu Diketahui - BlogDope.com

5 Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka yang Perlu Diketahui

Blogdope.com5 Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka yang Perlu Diketahui. Pengertian asesmen atau penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik.

Dalam melaksanakan kegiatan penilaian atau asesmen ini, pendidik dan juga satuan pendidikan harus berpedoman pada Standar Penilaian Pendidikan.

Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka yang Perlu Diketahui

prinsip asesmen kurikulum merdeka
Prinsip-prinsip Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Pedoman asesmen dalam Kurikulum Merdeka memiliki payung hukum berupa Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Terbitnya Permendikbudristek tentang Standar Penilaian ini menjadi pedoman baku untuk melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar.

Termasuk di dalamnya penilaian atau asesmen dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Fungsi Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Sebagai bagian tak terpisahkan dari sebuah proses pembelajaran, asesmen dapat memfasilitasi pembelajaran dan menyediakan informasi holistik sebagai umpan balik bagi guru.

Selain itu juga bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran berikutnya.

Asesmen hendaknya dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut. Sehingga pendidik memperoleh keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.

Perancangan asesmen dalam kurikulum Merdeka dilakukan secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliabel). Hal ini bertujuan untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan langkah pembelajaran berikutnya.

Kemudian hasil asesmen yang diperoleh dapat digunakan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagia bahan refleksi. Kemudian bahan refleksi ini menjadi rujukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Asesmen pembelajaran oleh pendidik secara khusus berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan remedial.

Bentuk-bentuk Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Bentuk asesmen dalam kurikulum Merdeka diantaranya asesmen diagnosis, asesmen formatif, dan asesmen sumatif.

Pengertian asesmen diagnosis adalah asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran. Adapun tujuannya untuk melihat kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik. Baik dari aspek kognitif maupun aspek non kognitif.

Sedangkan hasil dari asesmen diagnosis kemudian dipakai untuk memetakan kebutuhan belajar peserta didik.

Sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik.

Adapun asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran. Tujuan asesmen formatif untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap tahap pembelajaran.

Jadi, asesmen formatif dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan belajar dengan melakukan penyampaian umpan balik yang dilakukan secara berkala.

Sementara itu, asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Meskipun demikian, asesmen sumatif tidak selalu dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran.

Hasil asesmen sumatif dipakai untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik. Serta mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju.

Prinsip-prinsip Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Pendidik dan juga satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip asesmen pada kurikulum Merdeka dalam melaksanakan kegiatan penilaian.

Adapun prinsip asesmen Kurikulum Merdeka tersebut sekaligus menjadi acuan dalam penyusunan asesmen penerapan kurikulum Merdeka.

5 Prinsip Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Setidaknya terdapat 5 prinsip asesmen kurikulum Merdeka, selengkapnya sebagai berikut.

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik. Sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran berikutnya.

2. Penilaian atau asesmen dirancang dan dan dilakukan sesuaid engan fungsi asesmen tersebut. Dengan keleluasaan penentuan teknik dan waktu pelaksanaan agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.

3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliabel) untuk menjelaskan kemajuan belajar. Selain itu juga menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar penyusunan program pembelajaran selanjutnya.

4. Laporan kemajuan belajar dan capaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif. Memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.

5. Hasil asesmen selanjutnya dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Direkomendasikan untuk Anda:

Demikianlah sajian artikel prinsip-prinsip asesmen yang dapat Admin sajikan pada kesempatan kali ini.

Jangan lupa untuk subscribe email ke BlogDope.com agar Anda terus memperoleh update informasi dan artikel dari kami.

Akhirnya admin berharap semoga artikel prinsip asesmen dalam kurikulum Merdeka di atas dapat menambah luas wawasan dan pengetahuan Anda.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Leave a Reply

%d bloggers like this: