* Cara Menumbuhkan Karakter Bersahabat pada Anak - BlogDope.com

Cara Menumbuhkan Karakter Bersahabat pada Anak

Cara Menumbuhkan Karakter Bersahabat Pada Anak

Pembentukan kepribadian dan nilai karakter pada setiap invidu sangat bergantung pada keluarga. Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi proses pembentukan kepribadian dan nilai karakter individu.
Dalam hal ini peran orang tua memegang porsi dan peran penting sekaligus strategis dalam mengantarkan pendidikan bagi anak-anaknya.
Keberhasilan yang dicapai oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya akan bergantung pada kecakapannya mengasuh dan bagaimana pola asuh yang diterapkan pada anak-anaknya.
Seyogyanya sebagai orang tua tidak pernah berhenti belajar untuk terus mengembangkan kecakapannya dalam mengasuh anak dan menerapkan pola asuh yang beragam, disesuaikan dengan karakter dan situasi kondisi pada diri anak.
Paparan pada artikel kali ini akan berusaha untuk memberikan uraian dan informasi tentang apa dan bagaimana cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menumbuhkan karakter bersahabat pada anak sejak dini.
Selain itu juga akan disampaikan bentuk-bentuk pembiasaan hal baik pada diri anak yang perlu dilakukan di keluarga.

Apakah yang Dimaksud dengan Karakter Bersahabat?

Karakter bersahabat pada anak dapat dimaknai sebagai sebuah sikap yang akrab, menyenangkan, dan santun dalam berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.
Seringkali ditemukan anak-anak yang tidak memiliki kemampuan bersosialisasi atau bergaul dengan teman-teman sebayanya. Anak cenderung memisahkan diri dari komunitasnya dan menjadi pendiam. Anak-anak seperti ini memerlukan perhatian dan penanganan psikis khusus.
Normalnya, pada rentang usia tertentu anak-anak akan sangat senang bergaul dengan teman-temannya yang sebaya. Bermain, belajar, bercanda dan beragam kegiatan lain yang menyenangkan dan dilakukan secara bersama-sama menjadi menu keseharian mereka.
Para orang tua seyogyanya menaruh perhatian lebih jika ditemukan indikasi-indikasi anak-anaknya memiliki kecenderungan untuk tidak bersosialisasi, atau secara tiba-tiba menunjukkan gejala tidak mau bergaul dengan temannya.
Lalu sebenarnya apa manfaat yang dapat diperoleh dari sikap dan karakter bersahabat pada diri anak. Paparan berikut akan menguraikan manfaat memiliki karakter bersahabat pada anak.

Apa Manfaat Memiliki Karakter Bersahabat pada Anak?

Anak-anak yang memiliki karakter bersahabat akan memiliki banyak sekali keuntungan dan manfaat dari karakter bersahabat.
Beberapa manfaat memiliki karakter bersahabat pada anak secara umum diantaranya sebagai berikut.
  • Mudah menyesuaikan diri dalam segala situasi.
  • Lebih mudah disukai oleh orang lain.
  • Menghargai perbedaan.
  • Peka terhadap permasalahan sosial.
  • Mengurangi perilaku negatif.

Dalam proses tumbuh kembangnya, anak-anak akan membutuhkan interaksi dengan teman-teman sebayanya pada hampir seluruh aktivitas yang biasa dilakukan. Pada keadaan yang demikian, anak-anak yang mudah menyesuaikan diri dalam segala situasi akan lebih mudah berinteraksi dengan sesamanya.


Anak-anak yang memiliki karakter bersahabat akan menjadi lebih mudah disukai oleh orang lain. Secara umum, kultur masyarakat di negara kita akan lebih menyukai anak-anak yang memiliki karakter bersahabat dan dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Karakter bersahabat pada anak secara psikis secara tidak langsung akan menumbuhkan sikap positif pada diri anak, salah satunya adalah kemampuan anak untuk menghargai perbedaan. Anak akan terus disadarkan bahwa manusia satu dengan yang lainnya diciptakan berbeda. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada diri manusia satu dengan yang lainnya adalah bentuk keistimewaan yang dianugerahkan Tuhan.
Kepemilikan karakter bersahabat pada anak juga akan menumbuhkan kepekaan anak terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang dalam masyarakatnya. Berangkat dari kepekaan terhadap masalah sosial yang berkembang dalam masyarakatnya, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mau berpikir dan bertindak untuk masyarakat luas.

Perundungan atau bullying termasuk salah satu jenis perilaku negatif. Dengan memiliki karakter bersahabat, anak sedikitnya akan terhindar dari perilaku negatif seperti perundungan. Kebisaan anak dalam menghargai perbedaan setiap manusia akan menjadi pembatas yang ampuh untuk mencegah terjadinya perundungan fisik.
Tentu saja sebagai salah satu bentuk sikap mental, karakter bersahabat memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan sikap mental yang lain.
Karakter Bersahabat

Ciri-ciri Karakter Bersahabat pada Anak

Adapun ciri-ciri karakter bersahabat pada anak diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Berkomunikasi dengan baik dan santun.
  • Menghormati orang lain.
  • Dapat bekerjasama.
  • Pendengar yang baik.
  • Perhatian terhadap orang lain.

Karakter bersahabat pada anak dapat diamati dari indikator-indikator yang secara tidak langsung tergambar pada perilakunya sehari-hari. Anak-anak yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan santun misalnya.
Anak-anak yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan santun merupakan indikator yang paling kentara yang menunjukkan kualitas kepribadian anak tersebut. Sekaligus juga menunjukkan ada tidaknya karakter bersahabat pada diri anak.
Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan santun juga erat kaitannya dengan kemampuan anak untuk menghormati orang lain.
Anak-anak akan mampu berkomunikasi menggunakan ragam bahasa yang disesuaikan dengan tingkatan kedewasaan dalam kultur budaya dan bahasanya. Dalam bahasa Jawa misalnya, ketika berbicara dengan teman sebanyanya maka anak akan menggunakan ragam Ngoko. Sebaliknya, ketika berbicara dengan orang tua atau orang yang lebih tua, maka anak akan menggunakan ragam Krama Inggil. Ragam bahasa ini menunjukkan tingkat penghormatan kepada orang lain.
Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan santun serta mampu menunjukkan sikap menghormati orang lain juga tidak lepas dari keterampilan anak dalam hal menjadi pendengar yang baik. Ketika berkomunikasi, anak-anak yang beretika baik dan santun serta bisa menghormati orang lain akan dengan senang hati mendengarkan setiap kalimat dan ucapan yang disampaikan oleh orang lain.

Sejak kapan sebaiknya karakter bersahabat pada anak mulai ditumbuhkan?

Karakter bersahabat pada anak sebaiknya ditumbuhkan sejak usia dini. Anak-anak yang sedari usia dini sudah mulai dibentuk karakternya, utamanya karakter bersahabat, akan lebih mudah dikembangkan pada proses pendewasaannya.
Karakter bersahabat itu sendiri akan terbentuk dan tumbuh berkembang seiring dengan proses pertumbuhan dan perkembangan anak sampai pada proses pendewasaannya.
Mengapa karakter bersahabat pada anak perlu ditumbuhkan sejak anak masih dalam usia dini?
Alasan yang melatarbelakangi arti penting penumbuhan karakter bersahabat pada anak sejak usia dini diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Anak usia dini masih mudah menerima hal-hal baru dalam hidupnya, sehingga mudah utuk memperoleh pendidikan dalam hidupnya.
  • Karakter anak usia dini mudah dibentuk, belum banyak tercampur dengan kultur yang berlaku dalam masyarakatnya termasuk diantaranya pengaruh buruk budaya masyarakat.
  • Pembentukan karakter bersahabat pada anak sejak usia dini secara tidak langsung akan berpengaruh pada pembentukan karakter di usia selanjutnya.

Kemudian, hal-hal apa saja yang sekiranya perlu ditanamkan kepada anak akan disampaikan pada uraian di bawah ini.

Apa yang Perlu Ditanamkan Kepada Anak?

Hal-hal yang sekiranya perlu ditanamkan kepada anak dalam rangka pembentukan dan penumbuhan karakter bersahabat pada anak kurang lebihnya mencakup beberapa hal sebagai berikut.
Tabel 1
Indikator Kegiatan Penanaman Karakter Bersahabat pada Anak
Di bawah ini akan disampaikan paparan terkait upaya dan cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam rangka menumbuhkan karakter bersahabat pada anak.
No.
Aspek
Indikator Kegiatan
1.
Berkomunikasi dengan baik dan santun
·       Mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan anggota keluarganya dan juga dengan orang lain.

·       Mengajarkan anak untuk berbicara dengan sopan dan santun sebagaimana kultur budaya yang berlaku dalam lingkungan masyarakatnya.
·       Mengajarkan anak untuk melakukan kontak mata ketika berkomunikasi. Mata merupakan indikator nyata terhadap perilaku berkomunikasi seseorang.
·       Mengajarkan anak untuk selalu menggunakan kata-kata positif ketika berkomunikasi.
·       Mengajarkan anak untuk berani mengungkapkan keinginannya kepada orang lain, sekaligus sebagai bentuk pengekspresian diri.
·       Mengajarkan anak untuk bersikap terbuka dalam mengungkapkan perasaannya.
·       Mengajarkan anak untuk selalu menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti oleh orang lain.
·       Mengajarkan anak untuk menyapa ketika bertemu dengan orang lain dan selalu tersenyum dalam berkomunikasi.
·       Mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berkomunikasi
2.
Pendengar yang baik
·         Mengajarkan anak untuk mendengarkan setiap pendapat yang disampaikan oleh orang lain.
·         Mengajarkan anak untuk tidak memotong pembicaraan orang lain.
3.
Menghormati orang lain
·         Mengajarkan anak untuk memberikan pujian kepada orang lain untuk setiap hal baik yang dilakukan oleh orang lain.
·         Mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan.
·         Mengajarkan anak untuk tidak sombong.
·         Mengajarkan anak unuk mengucapkan kata “tolong” ketika membutuhkan bantuan
·         Mengajarkan anak untuk meminta izin pada saat akan menggunakan barang-barang milik orang lain dan mengucapkan terima kasih setelah selesai menggunakannya.
·         Mengajarkan anak untuk menepati janji.
·         Mengajarkan anak untuk meminta maaf bila berbuat kesalahan.
4.
Dapat bekerja sama
·         Mengajarkan anak untuk dapat berteman dengan siapapun.
·         Mengajarkan anak untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
·         Mengajarkan anak perilaku gotong royong dalam masyarakat.
·         Mengajarkan anak untuk mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan diri sendiri dan golongannya.
5.
Perhatian terhadap orang lain
·         Mengajarkan anak untuk menghibur orang lain yang sedang bersedih.
·         Mengajarkan anak untuk membantu orang lain yang sedang menghadapi kesulitan dalam melakukan sesuatu.
·         Mengajarkan anak untuk berbagi dengan orang lain.
·         Mengajarkan anak untuk aktif dalam kegiatan sosial masyarakat.
Karakter Bersahabat pada Anak

Cara Menumbuhkan Karakter Bersahabat pada Anak

Dalam upaya untuk menumbuhkan karakter bersahabat pada anak, terdapat beragam cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua.
Cara menumbuhkan karakter bersahabat pada anak dapat dilakukan diantaranya melalui:
  •  Keteladanan.  Perilaku bersahabat dapat ditumbuhkan dengan cara orang tua memberikan teladan dan contoh langsung bagaimana melakukan perilaku bersahabat kepada anak.  Dalam pemberian contoh langsung berupa perilaku bersahabat dengan orang lain kepada anak diperlukan konsistensi yang mutlak dari orang tua. Konsistensi tersebut mencakup apa saja yang diucapkan oleh orang tua dan perilakunya.
  • Dongeng. Cara menumbuhkan karakter bersahabat pada anak juga dapat dilakukan melalui dongeng. Orang tua menentukan tema yang sesuai dengan karakter bersahabat, misalnya dongeng tentang kisah persahabatan binatang. Dalam penyampaian dongeng, orang tua juga harus pandai dalam membangun suasana. Anak harus dituntun untuk berada dalam suasana yang nyaman dan memiliki ketertarikan terhadap dongeng yang akan disampaikan oleh orang tua. Dongeng yang disampaikan oleh orang tua harus disampaikan dengan memperhatikan waktu, cara pengucapan dan olah ekspresi wajah sehingga menimbulkan ketertarikan pada diri anak. Selain itu, orang tua juga diharapkan dapat mengajak anak untuk mengambil perilaku yang boleh dan tidak boleh dicontoh dari dongeng yang disampaikan.
  • Bermain. Kegiatan bermain juga dapat digunakan sebagai salah satu cara menumbuhkan karakter bersahabat pada anak. Misalnya ketika bermain peran mengajarkan perilaku menolong disertai dengan membangun suasana dan melibatkan anak secara aktif dalam permainan. Di akhir kegiatan bermain, orang tua mengarahkan dan mengajak anak untuk mengambil simpulan atas perilaku yang boleh dan tidak boleh dicontoh.
  • Pembiasaan.  Orang tua juga dapat menumbuhkan karakter bersahabat pada anak dengan cara mengajak anak untuk membuat kesepakatan-kesepakatan atas perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jika anak mampu menepati kesepakatan-kesepakatan yang telah ditentukan bersama orang tua, orang tidak segan untuk memberikan apresiasi dan/atau penghargaan atas perilaku dan karakter bersahabat pada anak.
Di sisi lain, orang tua juga tidak boleh ragu untuk memberikan konsekuensi jika anak melakukan perilaku tidak bersahabat sesuai dengan kesepakatan, tentu saja tindakan konsekuensi tersebut masih dalam koridor dan upaya mendidik bukannya menghukum.
Demikian paparan terkait Cara Menumbuhkan Karakter Bersahabat pada Anak. Sekiranya Anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan atau share menggunakan tombol di bagian bawah artikel.
Admin bertema.com juga mengharapkan masukan berupa komentar, kritik, dan saran dari pembaca guna tertingkatnya kualitas artikel pada blog ini di masa-masa yang akan datang.
Anda juga dapat berlangganan untuk memperoleh notifikasi atau pemberitahuan artikel baru dari blog ini melalui tautan subscribe / berlangganan.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Rujukan: Seri Pendidikan Orang Tua, Kemendikbud.

Incoming search terms:

Leave a Reply

%d bloggers like this: