* Bagaimana Cara Menyusun ATP dalam Kurikulum Merdeka?

Bagaimana Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka?

Blogdope.comBagaimana Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka? Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah untuk mengkompilasi alur tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka.

Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang mirip dengan apa yang diketahui sejauh “silabus”, yaitu untuk perencanaan pembelajaran dan pengaturan dan penilaian dalam garis besar yang luas untuk jangka waktu satu tahun.

Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum Merdeka

alur tujuan pembelajaran kurikulum merdeka
Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum Merdeka

Artikel Terkait: Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja, dan alur tujuan pembelajaran dapat diperoleh oleh pendidik dengan:

(1) merancang diri berdasarkan CP,

(2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, atau bahkan

(3) menggunakan Contoh -contoh yang diberikan oleh pemerintah.

Bagi para pendidik yang merancang alur tujuan pembelajaran mereka sendiri, tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya akan diatur sebagai urutan yang secara sistematis, dan secara logis dari awal hingga akhir fase.

Alur tujuan pembelajaran juga perlu diatur secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagai urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu dianggap sebagai berikut.

1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (tujuan, bukan tujuan).

2. Alur tujuan pembelajaran harus diselesaikan satu fase, tidak dipotong di tengah jalan.

3. Tujuan Pembelajaran Perlu dikembangkan secara kolaboratif, (jika guru berkembang, perlu untuk berkolaborasi pada Teacher Cross -Class/Level dalam satu fase. Contoh: Kolaborasi antara guru Kelas I dan II untuk Fase A.

4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan oleh setiap subjek. Oleh karena itu harus dikembangkan oleh para ahli subjek, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran ini.

5. Persiapan alur tujuan pembelajaran tidak memerlukan fase silang (kecuali pendidikan khusus).

6. Metode mempersiapkan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan sederhana hingga lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik subjek, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misalnya: matematika realistis).

7. Tampilkan tujuan pembelajaran dimulai dengan alur tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian proses pemikiran (misalnya, menggambarkan elemen -elemen ke dalam tujuan pembelajaran) sebagai lampiran yang lebih sederhana dan langsung ke titik untuk guru.

8. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya adalah contoh, alur tujuan pembelajaran dapat diberi nomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan penyelesaian lengkap dalam satu fase).

9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan alur tujuan pembelajaran, bukan bercabang (tidak meminta guru untuk memilih).

Jika sebenarnya urutannya bisa berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lainnya sebagai variasi, pesanan/plot harus jelas sesuai dengan pilihan/keputusan kompiler, dan untuk itu dapat diberikan angka atau kode.

10. Tujuan Pembelajaran Fokus pada pencapaian pencapaian belajar, bukan profil siswa Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).

Cara Menyusun ATP Kurikulum Merdeka

Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat merujuk pada berbagai cara. Berikut ini adalah teknik yang dapat diterapkan dalam menyusun ATP dalam kurikulum merdeka.

1. Menyortir dari konkret ke abstrak

Metode penyortiran konten konkret dan nyata untuk konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: Mulai mengajar dengan menjelaskan objek geometris (konkret) pertama sebelum mengajar aturan teori objek geometris (abstrak).

2. Penyortiran deduktif

Metode penyortiran konten umum untuk konten tertentu. Contoh: mengajar konsep basis data terlebih dahulu sebelum mengajar tentang jenis database, seperti hierarki atau relasional.

3. Menyortir dari mudah hingga lebih sulit

Metode penyortiran konten termudah untuk konten yang paling sulit. Contoh: Mengajari cara mengeja kata -kata pendek di kelas bahasa sebelum mengajarkan kata -kata yang lebih panjang.

Menyortir hierarki metode ini dilakukan dengan mengajarkan keterampilan konten komponen yang lebih mudah sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: Siswa perlu belajar tentang penambahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

cara menyusun atp kurikulum merdeka
Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
4. Penyortiran prosedural

Metode ini dilakukan dengan mengajarkan tahap pertama suatu prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahap berikutnya.

Contoh: Dalam mengajarkan cara menggunakan uji-t dalam pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus disahkan, seperti menulis hipotesis, menentukan jenis tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam perangkat lunak statistik .

5. Perancah

Metode penyortiran yang meningkatkan standar kinerja sambil mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: Dalam mengajar berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya perlu membantu.

Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendirian.

Di bawah ini adalah ilustrasi pemetaan alur tujuan pembelajaran dalam satu fase. Setiap kotak tujuan pembelajaran adalah hasil dari formulasi tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dan alur tujuan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran yang telah disiapkan.

Ilustrasi Tujuan Pembelajaran

Setiap fase terdiri dari 1 hingga 3 kelas. Misalnya, di tingkat dasar, satu fase terdiri dari 2 kelas. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan untuk setiap CP.

Dengan demikian, alur tujuan pembelajaran untuk fase A, misalnya, harus diatur selama 2 tahun (Kelas I dan Kelas II).

Oleh karena itu, dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, para pendidik perlu berkolaborasi dengan pendidik lain yang mengajar dalam fase yang sama sehingga tujuan pembelajaran berkelanjutan.

Pendidik dapat menggunakan contoh tujuan pembelajaran yang telah tersedia, atau memodifikasi contoh tujuan pembelajaran untuk menyesuaikan kebutuhan siswa, karakteristik dan kesiapan unit pendidikan.

Selain itu, para pendidik dapat mengatur alur tujuan pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kesiapan unit pendidikan. Tidak ada format komponen yang ditentukan oleh pemerintah. Komponen alur tujuan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan unit pendidikan yang mudah dipahami oleh para pendidik.

Catatan spesifik untuk tingkat dan jenis tertentu:

Bagi Paud, esensi dari alur tujuan pembelajaran adalah perencanaan belajar berdasarkan tingkat perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing -masing unit untuk mencapai CP. Unit pendidikan dapat memilih untuk mengkompilasi alur tujuan pembelajaran.

Baca Juga :

Demikian paparan cara menyusun alur tujuan pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum Merdeka yang dapat admin sampaikan pada kesempatan kali ini.

Terima kasih sudah berkenan berkunjung. Semoga bermanfaat.

 

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum Merdeka

Leave a Reply

%d bloggers like this: