* Tiga Model Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Tiga Model Pembelajaran Berorientasi HOTS pada Kurikulum 2013

Inilah 3 Model Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Kurikulum 2013

Blogdope.com – Model Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Kurikulum 2013. 

Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 mengamanatkan penggunaan model-model pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) dalam proses pembelajaran.

Inilah tiga model pembelajaran berorientasi HOTS pada Kurikulum 2013. (lihat juga: Konsep Pembelajaran Berorientasi HOTS)

Model Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Kurikulum 2013

Model pembelajaran merupakan bentuk-bentuk proses pembelajaran yang tergambar pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan berlangsung dari awal hingga akhir serta penyajiannya oleh guru bersifat khas.

Penggunaan model pembelajaran sekaligus sebagai bingkai penerapan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan juga teknik pembelajaran.

Pada tiap model pembelajaran memuat sintak khas. Sintak merupakan penggambaran keseluruhan langkah dan umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran.

Sintak model pembelajaran dengan jelas menunjukkan jenis-jenis kegiatan yang seyogyanya dilakukan dalam pembelajaran oleh guru dan juga peserta didik, jenis-jenis kegiatan tersebut dilengkapi juga dengan urutan kegiatan, serta tugas-tugas yang khusus diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, penerapan Kurikulum 2013 diarahkan untuk menggunakan tiga model pembelajaran.

Ketiga model pembelajaran tersebut direkomendasikan untuk dapat membentuk perilaku berbasis sains (saintifik), kecakapan sosial, dan turut serta dalam pengembangan rasa ingin tahu pada diri peserta didik.

Tiga Model Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Kurikulum 2013

Model-model pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi pada Kurikulum 2013 terdiri atas:

  1. Discovery/Inquiry Learning
  2. Problem Basd Learning (PBL)
  3. Project Based Learning (PjBL)

Model-model pembelajaran tersebut sepenuhnya telah sesuai dengan tuntutan sebagaimana diamanatkan dalam pemberlakuan Kurikulum 2013 dan juga telah mengadopsi sepenuhnya dan berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill).

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Ordered Thinking Skill) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat simpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) disusun dengan bertitik fokus pada berbagai proses tingkat tinggi seturut jenjang pada Taksonomi Bloom (Bloom’s Taxonomy).

Keterampilan berpikir dibedakan ke dalam dua bagian utama.

  1. Berpikir tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran. Ragam berpikir tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran meliputi: keterampilan mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying).
  2. Keterampilan berpikir tingkat tinggi, diaplikasikan dalam bentuk: keterampilan menganalisis (analyzing), keterampilan mengevaluasi (evaluating), dan keterampilan mencipta (creating).

Berikut disajikan uraian tiga model pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi pada Kurikulum 2013.

Model Pembelajaran Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning)

Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) menitikberatkan pada pemahaman konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif yang pada akhirnya sampai pada suatu simpulan.

Penyingkapan (Discovery) akan terjadi bilamana seluruh individu yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran menggunakan proses mental untuk berusaha menemukan konsep dan prinsip.

Tahapan penyingkapan (discovery) dilakukan melalui serangkaian kegiatan observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi.

Sintak Discovery/Inquiry Learning

Adapun sintak model pembelajaran penyingkapan/penemuan (discovery/inquiry learning) adalah sebagai berikut.

  1. Pemberian rangsangan (stimulation)
  2. Pernyataan/identifikasi masalah (problem statement)
  3. Pengumpulan data (data collection)
  4. Pengolahan data (data processing)
  5. Pembuktian (verification)
  6. Penarikan simpulan/generalisasi (generalization).

Uraian lengkap mengenai model pembelajaran penyingkapan/penemuan (discovery/inquiry learning) selengkapnya dapat Anda lihat DI SINI.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning, PBL)

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning, PBL) merupakan model pembelajaran yang pada praktiknya menggunakan secara aktif beragam kemampuan berpikir dari peserta didik, baik secara individu maupun berkelompok.

Unsur lingkungan nyata juga digunakan seoptimal mungkin sebagai salah satu sumberdaya untuk mentasi permasalahan pembelajaran.

Muara dari pemberlakuan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning, PBL) adalah keterlaksanaan pembelajaran yang bermakna, relevan, dan bersifat kontekstual.

Tujuan kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning, PBL) adalah tertingkatnya kemampuan penerapan konsep-konsep pada bentuk permasalahan yang baru dan nyata.

Selain itu juga bertujuan untuk pengintegrasian konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill, HOTS), keinginan peserta didik dalam belajar, mengarahkan peserta didik untuk belajar dari dalam diri sendiri, serta pengaplikasian beragam bentuk keterampilan.

Sintak Problem Based Learning (PBL)

Adapun sintak dari model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning, PBL) adalah sebagai berikut.

  1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah.
  2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
  3. Membimbing penyelidikan yang dilakukan secara individu maupun berkelompok.
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
  5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Penjelasan lengkap mengenai model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning, PBL) dapat Anda lihat DI SINI.

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning, PjBL)

Pembelajaran berbasis masalah (Project Based Learning, PjBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang menuntut pelibatan dan keaktifan peserta didik dalam upaya pemecahan masalah.

Upaya pemecahan masalah dapat dilakukan secara mandiri maupun berkelompok dan dalam prosesnya menggunakan tahapan-tahapan ilmiah. Produk atau proyek yang ditugaskan memiliki batas waktu yang disepakati bersama, dan diakhiri dengan paparan atau presentasi hasil produk atau proyek kepada orang lain.

Sintak Project Based Learning (PjBL)

Adapun sintak model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning, PjBL) adalah sebagai berikut.

  1. Penyampaian pertanyaan mendasar
  2. Pembuatan desain perencanaan produk/proyek
  3. Penyusunan jadwal pembuatatan produk/proyek
  4. Monitoring keaktifan peserta didik dan perkembangan produk/proyek
  5. Pengujian hasil produk/proyek
  6. Evaluasi terhadap pengalaman belajar

Penjelasan lebih lengkap mengenai model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning, PjBL) dapat Anda lihat DI SINI.

Demikian artikel mengenai Tiga Model Pembelajaran Berorientasi HOTS pada Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

%d bloggers like this: