Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan
Blogdope.com – Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat materi tentang teks tanggapan. Untuk dapat menyusun teks tanggapan yang baik, maka harus menguasai kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Artikel berikut akan memaparkan secara lengkap pengertian teks tanggapan, kaidah kebahasaan teks tanggapan dan contoh analisis teks tanggapan.
Pengertian Teks Tanggapan
Pengertian teks tanggapan adalah jenis teks yang peruntukannya dibuat untuk menanggapi permasalahan. Biasanya sebuah teks tanggapan berisi kritikan yang bersifat pedas terhadap sesuatu hal.
Hal-hal yang bisa menimbulkan teks tanggapan erat kaitannya dengan kesalahan atau isu sosial yang berkembang di tengah masyarakat.
Selain berisi kritikan, teks tanggapan dapat juga berisi saran dan pujian terhadap sesuatu hal.
Adapun tujuan umum dari penulisan teks tanggapan ialah pemberian penilaian terkait kelebihan dan kekurangan sebuah teks, dengan dilengkapi saran.
Penilaian terhadap teks tanggapan harus mengindahkan unsur objektivitas, kesopanan, logis, dan kejelasan.
Ciri-ciri Teks Tanggapan
Pada teks tanggapan terdapat beberapa ciri khusus diantaranya: teks tanggapan memuat tanggapan-tanggapan terhadap fenomena atau peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat luas.
Tentu saja fenomena atau peristiwa di tengah masyarakat yang diulas dalam teks tanggapan tersebut selalu disertai dengan fakta dan sejumlah alasan.
Selain itu, teks tanggapan juga mempunyai tiga struktur poko, yaitu: evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang.
Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan
Sebagaimana jenis teks yang lain, pada teks tanggapan juga terdapat kaidah kebahasaan yang menjadi acuan pokok penyusunan sebuah teks.
Kaidah kebahasaan teks tanggapan mencakup empat hal, yaitu: 1) Konjungsi, 2) kalimat saran, 3) kalimat aktif, 4) kalimat deskripsi.
Berikut penjelasan selengkapnya.
1.Konjungsi
Dalam Bahasa Indonesia, konjungsi juga dikenal dengan sebutan kata penghubung. Bisa juga disebut dengan konjungtor.
Adapun pengertian konjungsi atau kata penghubung atau konjungtor ialah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, atau frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, bahkan sampai paragraf dengan paragraf.
Macam-macam Konjungsi
Konjungsi terbagi menjadi beberapa jenis (TBBI). Paparan lengkap terkait konjungsi dapat diamati pada uraian di bawah ini.
- Koordinatif. Konjungsi koordinatif memiliki pengertian yang mirip dengan konjungsi korelatif. Letak perbedaan diantara keduanya berada pada penggunaan klausa-klausa sederhana. Sedangkan jenis-jenis kata penghubung yang sering digunakan pada konjungsi koordinatif diantaranya: …dan…, …tetapi…, …atau…
- Subordinatif. Subordinatif merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah kata, frasa atau klausa yang status konjungsinya bertingkat. Bentuk konjungsi subordinatif yang sering digunakan dalam teks tanggapan mencakup: 1) pengandaian (contoh: andaikan, sekiranya, seandainya), 2) syarat (contoh: jika, kalau, asalkan, bila), 3) Waktu (contoh: sesudah, sebelum, setelah, sejak, ketika, dll), dan sebagainya.
- Korelatif. Bentuk konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan dua buah kata, frasa, atau klausa yang status konjungsinya setara. Penggunaan bentuk konjungsi korelatif diindikasikan dengan penggunaan kata-kata berikut: tidak…tetapi…, baik…maupun…., jangankan…pun…, bukan…melainkan…, bukan hanya…melainkan juga…, entah…entah…, sedemikian rupa…sehingga…, dan sebagainya.
Pada sebuah teks tanggapan terdapat tiga jenis konjungsi yang paling sering digunakan. Ketiga buah konjungsi yang paling sering digunakan dalam teks tanggapan tersebut terdiri atas :
1) konjungsi penerang, adalah konjungsi atau kata penghubung yang tugas utamanya untuk menerangkan atau menjelaskan. Contoh konjungsi penerang diantaranya: bahwa, yakni, yaitu, adalah, dan ialah.
2) konjungsi temporal, adalah kata penghubung atau konjungsi yang menjelaskan hubungan waktu diantara dua hal atau dua peristiwa. Adapun contoh konjungsi temporal: sebelumnya, setelahnya, ketika, bila, sampai, demi, sementara, semenjak, dan sebagainya.
3) konjungsi penyebaban, ialah konjungsi atau kata penghubung berguna untuk menyatakan hubungan sebab akibat dari sesuatu hal.
2. Menggunakan Kalimat Saran
Pengertian kalimat saran adalah bentuk kalimat yang di dalamnya berisi pernyataan dan mengungkapkan jalan keluar atau penyelesaian tentang sesuatu masalah, atau dapat juga pernyataan suatu perbaikan.
Indikator kalimat saran yang dapat ditemui pada teks tanggapan diantaranya penggunaan kata-kata: perlu, hendaknya, sebaiknya, seyogyanya, alangkah baiknya, seharusnya, dan lain-lain.
3. Menggunakan kalimat aktif
Kalimat aktif yang dipergunakan pada teks tanggapan ialah kalimat yang subjeknya melakukan sebuah pekerjaan atau perbuatan.
Adapun ciri kalimat aktif ialah menggunakan predikat berbentuk kata kerja atau verba.
Kata kerja atau verba yang digunakan sebagai predikat dalam kalimat aktif biasanya merupakan kata kerja dengan imbuhan me-N, dan ber-.
Atau dapat juga berupa kata kerja yang tidak mendapat imbuhan.
4. Menggunakan Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi ialah kalimat yang menggambarkan sesuatu dengan bentuk pemaparan yang terperinci dan jelas.
Demikian paparan terkat kaidah kebahasaan teks tanggapan. Silahkan share artikel ini sekiranya bermanfaat.
Terima kasih.