Blogdope.com – Bagaimanakah pedoman menulis gurindam dan contohnya yang tepat? Jawaban yang tepat sebagai berikut.
-
Bagaimanakah Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat?
- Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat
- Pengertian Gurindam
- Ciri-Ciri Gurindam
- 2. Penulis Gurindam harus mengetahui struktur gurindam
- 3. Penulis gurindam harus memahami kebahasaan Gurindam
- 4. Penulis gurindam harus mengetahui Jenis dan contoh gurindam
- Jenis gurindam
- a. Gurindam berangkai
- b. Gurindam Berkait
- Contoh Gurindam Berkait:
- Contoh 1
- Contoh 2
- c. Gurindam dua belas
- Contoh Penggalan Gurindam 12
- Contoh gurindam nasihat
- Contoh gurindam agama
- Contoh gurindam percintaan
- 5. Mengetahui Langkah membuat Gurindam
- Bagikan Artikel:
- Like this:
- ARTIKEL TERPOPULER
Bagaimanakah Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat?
Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat
Adapun pedoman menulis gurindam selengkapnya sebagai berikut.
1. Penulis gurindam harus memahami pengertian dan ciri-ciri gurindam.
Pengertian Gurindam
Gurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa.
Sedangkan asal gurindam yang tergolong puisi lama ini adalah dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”.
Faktanya, gurindam sarat dengan agama dan moral. Sehingga gurindam bagi orang dulu sangat penting dan menjadi norma dalam kehidupan.
Baca Juga: Inilah Cara Mudah Menulis Gurindam dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Ciri-Ciri Gurindam
a. Terdiri atas dua baris dalam sebait.
b. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
c. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
d. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
e. Baris pertama berisi soal, syarat, masalah, atau perjanjian.
f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
g. isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata- kata mutiara. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan.
2. Penulis Gurindam harus mengetahui struktur gurindam
Untuk struktur penyajian gurindam adalah dua larik merupakan isi yang berhubungan.
Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. larik 2 merupakan akibat dari syarat pada larik 1.
Ditinjau dari jenis kalimanya, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat.
Larik 1 apabila …dan pada larik 2 kondisi/keaadaan jika syarat dilakukan.
3. Penulis gurindam harus memahami kebahasaan Gurindam
4. Penulis gurindam harus mengetahui Jenis dan contoh gurindam
Jenis gurindam
a. Gurindam berangkai
Merupakan salah satu bentuk gurindam yang bercirikan dengan tutur yang sama pada baris pertama di setiap baitnya. Oleh karenanya, gurindam berangkai juga merupakan suatu bentuk gurindam yang mempunyai kata yang relatif sama pada setiap baris pertama baitnya.
Contoh Gurindam Berangkai:
Lakukan saja apa yang menurutmu benar
Lakukan saja apa yang menurutmu pantas.
Letak kata yang sama dalam gurindam di atas berada pada kata pertama setiap larik. Kata yang sama adalah kata “lakukan.”
Hidup hanya bergantung pada hati
Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati.
Pada gurindam di atas, kata yang sama sedikit berbeda letaknya. Pada larik pertama berada pada awal larik, sama dengan larik kedua pada kata kedua. Kata yang sama adalah kata “hidup”
Bukalah pintu cinta di hatimu
Jangan pintu cinta di matamu.
Kata yang sama terletak pada bagian tengah larik satu dan dua. Penulisan kata yang sama itu adalah kata “pintu cinta”
b. Gurindam Berkait
Merupakan salah satu bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait berikutnya.
Bisa juga diartikan bahwa gurindam berkait merupakan suatu bentuk gurindam yang bait pertama berkaitan dengan bait selanjutnya dan pada bait seterusnya.
Contoh Gurindam Berkait:
Contoh 1
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat.
Kata yang berkait dalam gurindam di atas adalah kata “barang siapa.” Kata-kata tersebut berada pada larik pertama setiap bait, sekaligus terletak pada kata pertama.
Contoh 2
Siapa yang enggan sesat dunia akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.
Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman
Maka akan mendapatkan yang namanya selamat.
Sedangkan, pada dua bait gurindam di atas, letak keterkaitannya berbeda dengan gurindam contoh 1.
Pada contoh 2 ini, keterkaitannya terletak pada larik 2 bait 1, dengan larik 1 pada bait 2. Kata yang berkait adalah kata ” bertaubat.”
Masih pada contoh 2, kata yang berkait masih ada lagi, yaitu kata “maka.” Letak keterkaitannya adalah pada larik 2 bait 1 dengan larik 2 bait 2. menarik bukan?
c. Gurindam dua belas
Raja Ali Haji seorang penyair gurindam terkenal. Pengarang gurindam yang terkenal dan orang pertama yang menjelaskan definisi gurindam secara lengkap adalah Raja Ali Haji. Beliau adalah saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857).
Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”. Gurindam Dua Belas adalah hasil refleksi yang mendalam dari religiusitas Raja Ali Haji.
Hasil refleksi itu merupakan seluruh pergumulan hidupnya berhadapan dengan kehidupan sosial ekonomi, adat istiadat, peradaban dan pola pikir masyarakatnya yang terikat kuat oleh penghayatan religiusitas.
Gurindam ini berisi tentang persoalan akidah dan tasawuf, rukun Islam, syariat Islam, budi pekerti atau akhlak dan konsep pemerintahan.
Gurindam Dua Belas berisi 12 pasal yang merupakan nasihat Ali Haji untuk masyarakat Pulau Penyengat Kepulauan Riau yang dibuat ketika berusia 38 tahun.
Sastrawan Melayu bergelar pahlawan nasional ini menyelesaikan karya gurindamnya pada 23 Rajab 1264 Hijriah atau tahun 1847.
Raja Ali Haji adalah sastrawan yang memperkenalkan budaya tulis untuk karya sastra.
Contohnya dalam pengantar Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji mencantumkan tanggal penulisan karya, menuliskan arti gurindam, perbedaan gurindam dengan syair dan manfaat gurindam.
Contoh Penggalan Gurindam 12
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang yang ma’rifat.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terperdaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudharat.
Berdasarkan isinya, gurindam dikenal dengan beberapa jenis. Jenis gurindam berdasarkan isinya antara lain gurindam nasihat, agama, percintaan.
Contoh gurindam nasihat
Rajin belajarlah di usia muda
Jangan pernah kamu menunda-nunda
Contoh gurindam agama
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Contoh gurindam percintaan
Apabila sudah berumah tangga
Jangan di lepas janji dan amanah
5. Mengetahui Langkah membuat Gurindam
a. Tentukan ide gurindam
Tentukan juga isi gurindam. Apakah gurindam nasihat, agama, atau percintaan?
b. Menata ide
c. Memilih kosakata
d. Membuat larik
e. Menata kembali kalimat/ larik
f. Menata gurindam secara logis.
g. Tentukan juga jenis gurindam yang akan ditulis. Apakah gurindam berangkai, berkait, ataukah gurindam 12 sebagaimana Raja Ali Haji?
Silahkan simak video berikut agar dapat lebih memahami pedoman menulis gurindam dan contohnya.
Baca Juga: Cara Menulis Teks Eksplanasi
Demikian paparan lengkap pedoman menulis gurindam dan contohnya. Terima kasih dan semoga bermanfaat.