* Pendekatan Saintifik 5M dalam Kurikulum 2013

Penerapan Pendekatan Saintifik 5M dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013

Blogdope.com – Penerapan Pendekatan Saintifik 5M dalam Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013

Penerapan pendekatan saintifik 5M dalam pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 merupakan sebuah keniscayaan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun rancangan agar proses pembelajaran yang berbasis Kurikulum 2013 dapat dipadankan sebagai sebuah proses ilmiah.

Tujuan pemadanan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan proses ilmiah adalah agar peserta didik terbiasa menerapkan pendekatan saintifik dalam pemecahan masalah-masalah pembelajaran.

Di dalam Kurikulum 2013 juga telah dengan jelas diamanatkan bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran bernilai esensial atau penting untuk diterapkan dengan seutuhnya.

Penerapan pendekatan saintifik 5M dalam pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 diyakini sebagai jembatan emas guna tercapainya perkembangan dan pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik.

Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 diharapkan menerapkan pendekatan-pendekatan selayaknya dilakukan oleh kalangan ilmuwan.

Di dalam proses kerjanya, seorang ilmuwan akan mengedepankan penalaran bentuk indukif (inductive reasoning). Penalaran bentuk induktif (inductive reasoning) memandang sebuah fenomena atau situasi yang spesifik, kemudian diikuti dengan penarikan simpulan secara menyeluruh (generalization).

Metode ilmiah yang digunakan oleh para ilmuwan selalu merujuk pada teknik investigasi yang diterapkan pada sebuah fenomena atau gejala dalam rangka pemerolehan pengetahuan yang baru.

Metode ilmiah dapat juga digunakan untuk mengoreksi atau memadukan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Sebuah metode dapat dikatakan bersifat ilmiah bilamana metode tersebut menerapkan metode pencarian (method of inquiry) yang berbasis pada bukti-bukti dari sebuah objek. Objek tersebut harus bisa diobservasi, bersifat empiris dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.

Pada umumnya, metode ilmiah memuat serangkaian aktivitas atau kegiatan untuk mengumpulkan data melalui kegiatan observasi, eksperimen, mengolah data atau informasi, melakukan analisis, memformulasikan, serta diakhiri dengan pengujian hipotesis.

Penerapan Pendekatan Saintifik 5M dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013

Sebuah proses pembelajaran saintifik selalu memuat bentuk-bentuk aktivitas yang khas. Aktivitas-aktivitas pada proses pembelajaran saintifik tersebut adalah sebagai berikut.

Mengamati

Aktivitas mengamati pada pendekatan saintifik pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 mencakup kegiatan-kegiatan yang berupa: melihat, mendengar, meraba, membaui.

Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan penerapan aktivitas ini adalah tercapainya kompetensi peserta didik dalam hal kesungguhan, tingkat ketelitian dalam pencarian informasi.

Menanya

Kegiatan belajar yang menjadi ciri aktivitas menanya pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 mencakup pemberian pertanyaan-pertanyaan awal tentang sebuah informasi yang tidak dipahami oleh peserta didik.

Informasi-informasi yang tidak dipahami tersebut bisa berasal dari hal-hal yang diamati atau bisa juga berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rangka memperoleh informasi tambahan dari sebuah masalah yang diamati.

Pengajuan pertanyaan-pertanyaan harus diawali dari bentuk pertanyaan faktual sampai dengan pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Tujuan penerapan aktivitas menanya pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 adalah untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik, meningkatkan rasa ingin tahu, meningkatkan kemampuan peserta didik untuk merumuskan pertanyaan dalam rangka pembentukan pikiran yang kritis.

Bentuk pikiran yang kritis sangat diperlukan untuk bisa hidup cerdas dan motivasi belajar sepanjang hayat.

Mencoba/mengumpulkan informasi

Kegiatan belajar yang menjadi ciri khas dari aktivitas pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 berupa:

  1. Melakukan percobaan atau eksperimen
  2. Berusaha mendapatkan sumber referensi lain selain buku teks
  3. Mengamati sebuah objek atau kejadian
  4. Ragam aktivitas
  5. Melakukan wawancara dengan narasumber

Adapun bentuk kompetensi yang diharapkan dapat berkembang melalui penerapan aktivitas mencoba/mengumpulkan pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 adalah sikap teliti, jujur, sopan, kemampuan untuk menghargai pendapat orang lain, keterampilan berkomunikasi, penerapan kemampuan untuk mengumpulkan informasi melalui beragam cara yang telah dipelajari, pengembangan kebiasaan belajar, dan motivasi belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasi/mengolah informasi

Dalam aktivitas mengasosiasi/mengolah informasi pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013, kegiatan belajar yang diagihkan dapat berupa:

  1. Pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan. Informasi-informasi tersebut bisa terbatas dari hasil kegiatan pengumpulan, percobaan atau eksperimen, maupun dari hasil kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi.
  2. Pengolahan atas informasi yang sudah dikumpulkan dimulai dari yang bersifat menambah keluasan dan/atau kedalaman, sampai dengan pengolahan informasi yang bersifat pencarian solusi dari beragam sumber. Sumber-sumber informasi dapat memiliki perbedaan pendapat sampai dengan yang sama sekali bertentangan.

Bentuk kompetensi peserta didik yang diharapkan dapat berkembang dengan penerapan pendekatan ini pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 adalah sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, dan kemampuan menerapkan prosedur, kemampuan berpikir induktif dan deduktif dalam menarik simpulan.

Mengkomunikasikan

Kegiatan belajar yang diagihkan dalam aktivitas mengkomunikasikan pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 adalah kemampuan menyampaikan hasil pengamatan, memaparkan simpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan atau tertulis, atau menggunakan media lainnya.

Adapun bentuk kompetensi yang diharapkan dapat berkembang adalah penyampaian hasil pengamatan, pemaparan simpulan berdasar hasil analisis secara lisan, tertulis, atau dapat juga menggunakan media lainnya.

Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik 5M dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013

1. Mengamati

Dengan menggunakan panca indera yang dimilikinya melakukan pengamatan terhadap materi yang sedang dipelajari.

Semisal mengamati fenomena pelangi yang terjadi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mendengarkan percapakan atau dialog pada mata pelajaran Bahasa Inggris, membaca teks atau ulasan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, serta mengamati fenomena terjadinya banjir pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Pengamatan terhadap fenoma dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui media audio visual.

Peran guru dalam kegiatan ini adalah membantu peserta didik untuk melakukan inventarisasi hal-hal yang belum diketahui oleh peserta didik.

2. Menanya

Dalam kegiatan menanya, peserta didik diminta untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui terkait dengan fenomena atau kejadian yang telah diamati.

Bentuk-bentuk pertanyaan yang diajukan mencakup pertanyaan dengan jawaban pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural. Bentuk pertanyaan yang menjadi puncaknya adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Muara dari kegiatan menanya pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 adalah serangkaian pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang relevan dengan indikator-indikator pada Kompetensi Dasar yang dibelajarkan.

Peran guru adalah membantu peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan daftar hal yang perlu dan belum diketahui untuk menciptakan sesuatu.

3. Mengumpulkan informasi/eksperimen

Dalam kegiatan mengumpulkan informasi atau melakukan percobaan, peserta didik melakukan pengumpulan data menggunakan beragam teknik.

Teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dapat berupa percobaan atau ekperimen, mengamati suatu fenomena / kejadian / aktivitas, wawancara dengan narasumber, membaca buku pelajaran, dan sumber-sumber lain yang bisa digunakan semisal buku referensi, kamus, ensiklopedia, media massa, atau data-data statistik.

Peran guru adalah penyediaan sumber-sumber belajar, lembar kerja (worksheet), media, alat peraga dan peralatan eksperimen lainnya.

Guru juga melakukan pembimbingan dan mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar kerja (worksheet), melakukan penggalian informasi tambahan. Penggalian informasi tambahan dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga peserta didik dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Muara dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terkumpulnya serangkaian data atau informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan oleh peserta didik.

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi

Pada kegiatan mengasosiasikan atau mengolah informasi, peserta didik diarahkan untuk dapat menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Peran guru adalah mengarahkan peserta didik agar dapat menghubungkan data atau informasi untuk menarik simpulan.

Muara akhir dari kegiatan ini adalah terciptanya simpulan yang merupakan jawaban atas rumusan pertanyaan.

5. Mengomunikasikan

Pada kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik menyampaikan paparan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan, baik secara lisan maupun tertulis ataupun menggunakan media lainnya.

Peserta didik juga dapat memajang atau memamerkan hasil karyanya di ruang kelas, atau mengunggahnya ke dalam laman blog yang dimiliki.

Peran guru adalah memberikan umpan balik, meluruskan, memberikan penguatan, serta memberikan penjelasan atau informasi yang lebih luas.

Selain itu guru juga membantu peserta didik untuk menentukan butir-butir penting dan simpulan yang akan dipresentasikan berbantuan teknologi informasi.

Demikian artikel mengenai Penerapan Pendekatan Saintifik 5M pada Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.

Incoming search terms:

Leave a Reply

%d bloggers like this: