* Pengertian Media Pembelajaran dan Jenis-jenisnya

Pengertian Media Pembelajaran dan Jenis-jenisnya

Pengertian Media Pembelajaran dan Jenis-jenisnya

 

Pengertian Media Pembelajaran dan Jenis-jenisnya – Perancangan proses pembelajaran menentukan hasil akhir kegiatan yang dibuktikan dengan indikator ketercapaian kompetensi yang diagihkan. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian media pembelajaran dan jenis-jenisnya.

Guru sebagai pendidik sebaiknya melakukan merancang terhadap proses pembelajaran yang akan dilaksanakannya.

Selain itu, guru seyogyanya juga terus berusaha untuk memperdalam pemahaman dan wawasan profesinya terkait beragam pendekatan pembelajaran, model-model pembelajaran, dan juga strategi pembelajaran disesuaikan dengan indikator per kompetensi dasar.

Rancangan proses pembelajaran perlu didesain sedemikian rupa oleh guru sehingga peserta didik dapat membangun pengetahuannya dengan struktur yang kuat. Dengan demikian paradigma pendidikan beralih dari berpusat pada guru (teacher oriented) menjadi berpusat pada peserta didik (students oriented).

Sebagaimana dinyatakan oleh Forsyth, Jolliffe, & Stevens (2004: 6), bahwa pendidikan adalah sebuah proses aktif, yang bertujuan untuk membelajarkan seseorang dan mengambil peran aktif selama proses pembelajaran.

Elemen paling penting pada kegiatan pembelajaran adalah interaksi.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah proses pembelajaran merupakan proses yang aktif. Dalam pelaksanaannya, seorang pembelajaran harus aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil bagian pada setiap aktivitas belajar.

Unsur yang paling penting dalam sebuah proses pembelajaran aktif adalah interaksi. Untuk itu, seorang pembelajaran harus berinteraksi secara langsung dengan objek yang dipelajarinya.

Proses pembelajaran perlu didesain dan dirancang secara variatif, agar pembelajar mendapatkan pengalaman-pengalaman belajar yang beragam dan variatif pula.

Ungkapan ini didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Piaget (dalam Arends, 2012: 330) bahwa belajar merupakan suatu proses pengonstruksian dimana seseorang membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan.

Dalam proses belajar, seorang anak sebaiknya diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk berinteraksi dengan benda-benda atau alat peraga pembelajaran yang tersedia di sekitarnya.

Manipulasi terhadap benda-benda atau alat peraga pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pengonstruksian konsep dan pemahaman peserta didik (Suherman, et al., 2001: 43-45).

Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Boggan, Harper, dan Whitmire (2010: 5) yang menyatakan bahwa peserta didik pada segala tingakt pendidikan dan kemampuan akan memperoleh keuntungan dari penggunaan alat peraga manipulatif.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan alat peraga manipulatif dalam sebuah proses pembelajaran dapat berpengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan dalam sebuah proses pembelajaran dapat berupa media fisik, dalam hal ini berupa alat peraga. Selain itu, media pembelajaran dapat juga berupa media pembelajaran ICT.

Media pembelajaran ICT merupakan bentuk media pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga baik yang bersifat alat media pembelajaran konvensional maupun media pembelajaran ICT, keduanya dapat dipraktikkan pada semua jenjang pendidikan.

Bahkan dapat dikatakan bahwa seluruh peserta didik, baik yang memiliki kemampuan belajar rendah sampai dengan yang berkemampuan belajar tinggi akan sama-sama memperoleh keuntungan dengan penggunaan media pembelajaran selama proses belajar.

Keuntungan yang diperoleh tersebut tidak hanya keuntungan dalam aspek kognitif, melainkan juga mencakup aspek afektif dan juga psikomotor.

Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? Paparan di bawah ini akan menjelaskan pengertian media pembelajaran.

Pengertian Media Pembelajaran

Secara istilah, media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa Latin. Kata ini memiliki makna “antara”. Jadi, media adalah segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber informasi dan penerima (Smaldino, et al, 2005: 9).

Gagne & Briggs, 1979: 175) menyatakan bahwa media adalah alat fisik dari komnuikasi antara lain berupa buku, modul cetak, teks terprogram, komputer, slide atau pita presentasi, film, pita video, dan sebagainya.

Dengan kata lain media dapat diartikan sebagai benda fisik yang dapat berfungsi menjadi penghubung komunikasi dari sumber informasi kepada orang lain yang melihat, membaca, atau menggunakannya. Benda yang dipergunakan sebagai media dapat berupa cetak maupun noncetak.

Sedangkan pembelajaran dapat dimaknai sebagai bentuk pemilihan dan pengaturan informasi, kegiatan, metode, dan media untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah direncanakan (Newby, et al., 2006: 308).

Smaldino, et al., 2005: 9) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan media yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan guna mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Apakah media pembelajaran hanya terdiri dari satu macam saja? Paparan di bawah ini akan menjelaskan jenis-jenis media pembelajaran dilihat dari beberapa aspek pengklasifikasian.

Jenis-jenis Media Pembelajaran

Jenis media pembelajaran dilihat dari aspek bentuknya dibedakan menjadi media cetak dan noncetak, serta media audio dan nonaudio. Lebih khusus lagi, dari aspek bentuknya media terdiri atas media teks, media audio, media visual, media bergerak, media manipulatif, dan manusia.

Media teks merupakan jenis media pembelajaran yang paling sering dan umum digunakan. Media teks dapat berupa rangkaian karakter huruf dan bilangan yang disajikan dalam rupa buku, poster, tulisan di papan tulis, dan sejenisnya (Smaldino, et al., 2005: 9).

  1. Media audio dapat berupa segala sesuatu yang dapat didengar, misalnya suara orang, musik, suara mesin, dan beragam jenis suara yang dapat ditangkap oleh indera pendengar.
  2. Media visual merupakan jenis media pembelajaran yang dapat berupa bagan, gambar, foto, grafik, yang disajikan dalam buku, poster, papan tulis, dan sebagainya.
  3. Media bergerak merupakan jenis media pembelajaran yang berupa gambar bergerak, misalnya video atau film dan animasi obyek.
  4. Media manipulatif merupakan benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan digunakan dengan tangan oleh peserta didik selama proses pembelajaran.

Sedangkan apabila dilihat dari aspek fungsinya, Suherman et al, (2001: 200) mengklasifikasikan media pembelajaran ke dalam dua kelompok yaitu: 1) pembawa informasi ilmu pengetahuan, 2) alat untuk menanamkan konsep.

Media pembelajaran yang berfungsi sebagai pembawa informasi ilmu pengetahuan dapat berupa papan tulis, kapur, spidol, jangka, mistar, komputer dan/atau laptop, serta LCD proyektor. Dalam istilah umum, media pembelajaran yang berfungsi sebagai pembawa informasi ini sering diistilahkan sebagai sarana atau alat bantu pembelajaran.

Di sisi lain, media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat penanaman konsep dapat berupa alat peraga matematika, lembar kerja, dan sebagainya.

Bagaimana dengan alat peraga, apa yang dimaksud dengan alat peraga? Apakah fungsi dari alat peraga? Paparan di bawah ini akan menjelaskan secara rinci pengertian alat peraga dan fungsinya dalam proses pembelajaran.

Pengertian Alat Peraga

Dalam Bahasa Indonesia, alat peraga merupakan sebuah istilah yang terdiri atas dua buah kata, yaitu kata “alat” dan “peraga”, sehingga secara harafiah alat peraga dapat dimaknai sebagai sebuah alat yang digunakan untuk memperagakan.

Sebagai contoh misalnya dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jika konteksnya adalah alat peraga Ilmu Pengetahuan Alam, maka alat peraga IPA adalah alat yang memperagakan konsep dan prinsip IPA.

Pengertian dari “memperagakan” dalam konteks IPA adalah menjadikan sebuah konsep dan prinsip IPA jelas secara visual, konkrit atau dapat disentuh, dan bekerja pada suatu konteks.

Dalam pembahasan terkait media pembelajaran, seringkali pula ditemukan istilah hands-on materials. Istilah ini mengacu pada material atau benda yang dapat dipegang. Dengan kata lain, istilah ini diartikan sebagai alat peraga manipulatif.

Posamentier, Smith, dan Stepelman (2010: 6) menyatakan bahwa alat peraga manipulatif adalah benda nyata yang memungkinkan peserta didik dapat melakukan penyelidikan, menyusun, memindah, mengelompokkan, mengurutkan, dan menggunakannya ketika mereka menemukan konsep model dan soal-soal.

Alat peraga manipulatif juga dapat dimaknai sebagai alat yang digunakan utuk membantu peserta didik memahami konsep tertentu melalui benda nyata yang tidak hanya digunakan oleh guru melainkan juga peserta didik.

Keberadaan alat peraga manipulatif ini dapat dioptimalkan untuk membantu penyelididikan dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian alat peraga manipulatif adalah media pembelajaran berupa benda nyata berwujud tiga dimensi yang dapat menggambarkan secara konkret suatu obyek, ide, model, atau konsep yang bersifat abstrak dan memungkinkan untuk digerakkan atau dimanipulasi secara fisik dalam kaitannya dengan pembentukan konsep bagi penggunanya.

Apa saja fungsi dari alat peraga yang digunakan selama proses pembelajaran? Simak paparan di bawah ini yang menjelaskan tentang fungsi alat peraga.

Fungsi Alat Peraga

Pujiati dan Hidayat (2015: 32) menyatakan bahwa secara umum fungsi alat peraga digunakan untuk:

  1. Memudahkan memahami konsep yang bersifat abstrak
  2. Menjadi sumber konkrit untuk mempelajari satu atau lebih konsep pada suatu mata pelajarna
  3. Memotivasi peserta didik untuk menyukai suatu mata pelajaran

Menurut fungsinya, alat peraga dikelompokkan ke dalam beberapa bagian. Kelompok alat peraga menurut fungsinya diantaranya adalah sebagai berikut.

Alat Peraga sebagai Model

Alat peraga sebagai model pada proses pembelajaran berfungsi utuk membantu dalam memvisualisasikan atau mengkonkretkan konsep pada suatu mata pelajaran. Model merupakan obyek atau benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda nyata (Smaldino, et al., 2005: 214 – 215).

Contoh alat peraga yang berfungsi sebagai model misalnya model bangun ruang padat dan model bangun ruang rangka pada mata pelajaran Matematika.

Alat Peraga sebagai Jembatan

Alat peraga yang berfungsi sebagai jembatan bukan merupakan wujud nyata atau konkrit dari sebuah konsep pada mata pelajaran tertentu, melainkan sebuah cara atau metode yang dapat ditempuh oleh guru untuk memperjelas pengertian dari konsep yang dibelajarkan.

Sebagai contoh adalah model Pythagoras pada topik pembuktian Teorema Pythagoras.

Alat Peraga untuk Mendemonstrasikan Konsep atau Prinsip

Alat peraga yang berfungsi untuk mendemonstrasikan konsep digunakan untuk memperagakan suatu konsep pada sebuah mata pelajaran tertentu sehingga konsep tersebut dapat dilihat secara jelas melalui mekanisme teknis yang bersifat dapat dilihat (visible) dan dapat disentuh (touchable).

Contoh yang dapat diajukan untuk alat peraga yang berfungsi untuk mendemonstrasikan konsep atau prinsip salah satunya adalah penemuan Rumus Volum Limas sama dengan Sepertiga Volum Balok.

Demikian paparan terkait Pengertian Media Pembelajaran dan Jenis-jenisnya. Sekiranya Anda merasa bahwa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan atau share menggunakan tombol yang terdapat di bagian bahwa postingan ini.

Admin juga mengharakan komentar, kritik, maupun saran demi tertingkatnya kualitas blog ini di masa-masa yang akan datang.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Rujukan: Bahan Ajar Pedagogi PLPG 2016.

Leave a Reply

%d bloggers like this: