Blogdope.com – Prinsip Pembelajaran dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen.
Pemberlakuan Kurikulum Merdeka menuntut beragam penyesuaian sekaligus akselerasi bagi satuan pendidikan penyelenggara.
Tidak hanya pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), melainkan juga merambah ke jenjang Pendidikan Dasar (SD, SDLB, MTs, SMP, SMPLB, MI), serta jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, SMALB).
Salah aspek perubahan dalam Kurikulum Merdeka terkait dengan prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen.
Nah, dalam tulisan ini admin Blogdope.com akan memaparkan dengan detil prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Prinsip Pembelajaran dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

Artikel Terkait: Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan KOSP
Dalam upaya untuk mencapai kompetensi, prinsip pembelajaran dan asesmen merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Penting bagi seluruh pendidik maupun peserta didik untuk memahami kompetensi yang dituju. Sehingga secara keseluruhan proses pembelajaran dapat mengarah untuk mencapai kompetensi tersebut.
Tahap-tahap Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dapat berawal dari proses perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran. Seorang pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran.
Asesmen awal pembelajaran sangat penting untuk dilakukan. Karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik. Kemudian hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
Adapun perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran. Ketiganya disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual.
Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Sedangkan tujuan pembelajaran disusun dari capaian pembelajaran dengan mempertimbangkan unsur khas dan karakteristik satuan pendidikan setempat.
Selain itu, pendidik juga harus senantiasa memastikan tujuan pembelajaran telah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.
Proses selanjutnya ialah pelaksanaan pembelajaran. Praktiknya, pelaksanaan pembelajaran dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual.
Pada siklus tersebut, seorang pendidik seyogyanya dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang setidaknya berlangsung:
1. interaktif
2. inspiratif
3. menyenangkan
4. menantang
5. memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
6. memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Selama pelaksanaan siklus proses pembelajaran, pendidik dapat menyelenggarakan asesmen formatif. Tujuan asesmen formatif ialah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai oleh peserta didik.
Proses Asesmen Pembelajaran
Terselesaikannya proses pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan proses asesmen pembelajaran.
Kegiatan asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Sedangkan asesmen tersebut dapat berupa asesmen formatif maupun asesmen sumatif.
Untuk asesmen formatif dapat berupa asesmen awal pembelajaran dan asesmen saat pembelajaran. Asesmen awal pembelajaran dapat berfungsi sebagai pendukung pembelajaran terdiferensiasi. Sehingga peserta didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai kebutuhan.
Sementara itu, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat menjadi dasar untuk melaksanakan refleksi proses belajar. Sehingga menghasilkan referensi bagi perencanaan pembelajaran dan perbaikan jika diperlukan.
Deskripsi Prinsip Pembelajaran dan Contoh Pelaksanaannya
Di bawah ini beberapa prinsip pembelajaran dan contoh pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan Kurikulum Merdeka pada Satuan Pendidikan.
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat capaian peserta didik.
Prinsip pembelajaran ini sepenuhnya dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik. Selain itu juga disesuaikand engan kebutuhan belajar.
Serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam. Sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
Adapun contoh pelaksanaan dari prinsip pembelajaran di atas tercermin dari pokok-pokok kegiatan berikut ini.
- Pada awal tahun pelajaran, pendidik mencari tahu kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian sebelumnya. Ini dapat dilakukan di antaranyad engan dialog, diskusi, tanya jawab, survei/angket.
- Selanjutnya, pendidik merancang dan memilih alur tujuan pembelajaran sesuai tahap perkembangan belajar peserta didik.
- Kemudian pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik mengalami proses belajar dengan emosi positif.
2. Pembelajaran untuk membangun kapasitas menjadi pembelajar sepanjang hayat
Prinsip pembelajaran yang kedua ialah pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Beberapa contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.
- Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi pemahaman kekuatan diri dan pengembangan diri.
- Pemberian umpan balik oleh pendidik secara langsung yang mendorong peserta didik untuk terus belajar dan bereksplorasi.
- Penggunaan pertanyaan terbuka dalam menstimulasi pemikiran peserta didik.
- Pemberian motivasi bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri.
- Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
- Pemberian tugas atau pekerjaan rumah yang bertujuan untuk mendorong pembelajaran mandiri dan ekslorasi lebih lanjut. Dengan tetap mempertimbangkan beban belajar peserta didik.
- Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong peserta didik agar terus meningkatkan kompetensinya. Dapat dilakukan melalui tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan tepat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik
Gambaran nyata dari prinsip pembelajaran tersebut di antaranya tercermin pada beberapa contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran di bawah ini.
- Penggunaan berbagai metode pembelajaran yang variatif oleh pendidik. Hal ini bertujuan untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi. Misalnya belajar berbasis inkuiri (Inquiry Based Learning), projek (Project Based Learning), masalah (Problem Solving), dan pembelajaran terdiferensiasi.
- Pendidik melakukan refleksi proses dan sikapnya dalam memberikan teladan dan sumber inspirasi positif bagi peserta didik.
- Dalam memberikan umpan balik, baik berupa apresiasi maupun koreksi, pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila.
4. Pembelajaran yang relevan
Prinsip pembelajaran keempat yaitu pembelajaran yang relevan. Prinsip pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik. Serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
Sedangkan contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran tersebut di antaranya sebagai berikut.
- Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan. Selain itu dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat peserta didik.
- Pembelajaran dirancang bersifat interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif.
- Pelibatan secara aktif masyarakat sekitar, komunitas, organisasi, narasumber ahli dalam proses pembelajaran untuk memperkaya dan mendorong pembelajaran yang relevan.
- Pendidik melibatkan orang tua dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik.
- Untuk peserta didik jenjang PAUD, pendidik menggunakan pendekatan multibahasa berbasis bahasa ibu, terutama bagi peserta didik yang tumbuh dalam komunitas berbahasa lokal.
- PKL (Praktik Kerja Lapangan) pada jenjang SMK dapat menjadi media praktik langsung sesuai standar dunia kerja.
5. Pembelajaran berorientasi masa depan berkelanjutan.
Beberapa contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran yang berorientasi pada masa depan berkelanjutan misalnya:
- Upaya mengintegrasikan kehidupan berkelanjutan (sustainable living) pada beragam kegiatan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka. Sehingga peserta didik perlu mengambil peran dan tanggung jawab.
- Pelibatan peserta didik dalam mencari solusi-solusi permasalahan keseharian sesuai dengan tahap belajarnya.
Direkomendasikan untuk Anda:
- Ringkasan Materi IPA tentang Sistem Ekskresi untuk SMP MTs
- Jenis-jenis Kalimat Larangan (Prohibition) Bahasa Inggris dan Contohnya
- Bagaimanakah Pengertian Kalimat Larangan (Prohibition) Bahasa Inggris yang Benar?
Demikianlah prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka dan contoh pelaksanaannya yang dapat admin sajikan pada kesempatan kali ini.
Semoga sajian prinsip pembelajaran dan contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran di atas dapat menambah luas wawasan dan pengetahuan Anda.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke Blogdope.com. Semoga bermanfaat.