Blogdope.com – Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), keberadaan rencana asesmen sangatlah penting. Perencanaan pembelajaran harus menyertakan rencana asesmen. Baik dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ataupun modul ajar.
Rencana asesmen yang dicantumkan dalam modul ajar harus lengkap dengan instrumen dan cara melakukan penilaiannya.
Penyusunan Rencana Asesmen Kurikulum Merdeka

Sebagaimana telah admin sampaikan dalam artikel Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen, asesmen merupakan kesatuan aktivitas dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan asesmen dilakukan untuk mencari bukti. Selain itu juga mencari dasar pertimbangan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, pendidik diarahkan untuk melakukan serangkaian asesmen.
Bentuk-bentuk Asesmen
Beberapa bentuk asesmen yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh pendidik. Misalnya:
1. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah asesmen untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik. Ini terkait dengan perbaikan proses belajar yang telah lalu.
Secara tidak langsung, asesmen formatif bermanfaat untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik. Selain itu juga memetakan hambatan atau kesulitan yang dihadapi. Serta memperoleh informasi perkembangan peserta didik.
Kesimpulannya, manfaat asesmen formatif sebagai berikut.
a. Bagi peserta didik, asesmen formatif bermanfaat untuk berefleksi. Memonitor kemajuan belajar, tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah peningkatan kompetensi.
b. Bagi pendidik, asesmen formatif bermanfaat untuk merefleksikan strategi pembelajaran. Selain itu untuk meningkatkan efektifitas perancangan dan pelaksanaan pembelajaran.
Di dalam asesmen formatif, masih terbagi lagi menjadi dua jenis. Misalnya:
Baca Juga : Download Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
a. Asesmen di awal pembelajaran
Jenis asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi ajar.
Sehingga nantinya dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah direcanakan.
Asesmen di awal pembelajaran diklasifikasikan sebagai bentuk asesmen formatif. Karena bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran.
Jadi, asesmen ini tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik. Dengan kata lain tidak untuk dilaporkan dalam bentuk laporan hasil belajar peserta didik.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran
Dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik. Sekaligus pemberian umpan balik yang cepat.
Asesmen ini biasanya dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran. Atau dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
Agar asesmen formatif dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada pendidik dan peserta didik. Perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
a. Asesmen formatif tidak beresiko tinggi. Jenis asesmen ini dirancang untuk tujuan pembelajaran, bukan untuk penentuan nilai rapor.
b. Pendekatan yang dipakai dalam asesmen formatif bermacam-macam.
c. Pelaksanaan asesmen formatif bersamaan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga menjadi satu kesatuan.
d. Dilaksanakan dengan metode sederhana. Sehingga umpan balik dapat diperoleh dengan cepat.
e. Asesmen formatif di awal pembelajaran memberikan informasi tentang kesiapan belajar peserta didik.
f. Instrumen asesmen diharapkan dapat memberikan informasi tentang kekuatan, hal-hal yang perlu ditingkatkan peserta didik, cara meningkatkan kualitas keterampilan. Sehingga asesmen tidak hanya berupa angka.
Contoh Pelaksanaan Asesmen Formatif
Untuk lebih memahami apa dan bagaimana asesmen formatif dilaksanakan, berikut admin sajikan contohnya.
a. Kegiatan tatap muka diawali dengan pemberian pertanyaan terkait dengan konsep atau topik yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru dipelajari, 2 hal yang ingin dipelajari lebih mendalam, dan 1 hal yang belum dipahami.
c. Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil percobaan. Kemudian pendidik memberikan umpan balik terhadap pemahaman peserta didik.
d. Selanjutnya pendidik memberikan pertanyaan tertulis. Setelah selesai, peserta didik diberikan kunci jawabannya untuk melakukan penilaian diri.
e. Pelaksanaan asesmen formatif pada jenjang PAUD dilakukan dengan observasi perkembangan anak saat kegiatan bermain-belajar.
f. Pada jenjang pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilakukan untuk menentukan fase peserta didik.
Baca Juga : Kisi-kisi Asesmen Pembelajaran Awal Bahasa Indonesia Kelas IV SD
2. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.
Bentuk asesmen sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran. Pelaksanaannya bisa juga dilakukan untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran.
Penentunya adalah pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan.
Asesmen sumatif menjadi bagian perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Fungsi Asesmen Sumatif
Beberapa fungsi asesmen sumatif diantaranya:
a. Asesmen sumatif merupakan alat ukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu.
b. Pelaksanaan asesmen sumatif bertujuan untuk mendapatkan nilai capaian hasil belajar. Kemudian dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan.
c. Penentu kelanjutan proses belajar peserta didik di kelas atau jenjang berikutnya.
Kegiatan asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir. Misalnya pada satu lingkup materi, pada akhir semester, dan pada akhir fase.
Asesmen suamtif yang dilaksanakan pada akhir semester bersifat pilihan. Jika dirasa masih membutuhkan informasi tambahan capaian hasil belajar, maka dapat melaksanakan asesmen sumatif.
Untuk asesmen sumatif, teknik dan instrumen yang digunakan dapat beragam. Tidak hanya berupa tes, tetapi juga dapat berupa observasi dan performa (praktik, produk, proyek, portofolio).
Dalam suatu rencana pembelajaran atau modul ajar, tidak harus menggunakan kedua jenis asesmen di atas. Semuanya tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran.

Bagaimana Merencanakan Asesmen yang Baik?
Untuk dapat merencanakan asesmen yang baik, pendidik perlu memperhatikan beberapa hal.
Jika pendidik menggunakan modul ajar yang tersedia, maka tidak perlu membuat perencanaan asesmen.
Sebaliknya jika pendidik yang mengembangkan sendiri, maka ia perlu merencanakan asesmen formatif yang akan digunakan.
Adapun langkah merencanakan asesmen yang baik sebagai berikut.
a. Rencana asesmen dimulai dengan perumusan tujuan asesmen. Tenu saja ini berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran.
b. Pendidik memilih dan/atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan. Dalam pemilihan instrumen perlu memperhatikan: 1) karakteristik peserta didik, 2) kesesuain asesmen dengan rencana, 3) kemudahan penggunaan.
Contoh Instrumen Asesmen Sumatif
Beberapa contoh instrumen penilaian atau asesmen yang dapat dipakai oleh pendidik diantaranya:
a. Rubrik
Rubrik merupakan pediman untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. Sehingga pendidik dapat menyediakan bantuan untuk meningkatkan kinerja.
Selain itu, rubrik juga dapat digunakan untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai.
Selanjutnya, capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai. Kriteria tersebut dibuat secara bertingkat, dari kurang sampai terbaik.
b. Ceklis
Ceklis merupakan daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju.
c. Catatan Anekdotal
Catatan anekdotal adalah catatan singkat hasil observasi yang berfokus pada performa dan perilaku yang menonjol.
Biasanya disertai dengan latar belakang kejadian dan hasil analisisnya.
e. Grafik perkembangan (kontinum)
Grafik perkembangan adalah grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar.
Pengembangan instrumen asesmen dilakukan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan pendidik.
Contoh Teknik Asesmen Sumatif
Beberapa contoh teknik asesmen atau penilaian yang dapat diadaptasi diantaranya:
a. Observasi
Teknik penilaian berupa observasi merupakan penilaian peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku secara berkala.
Kegiatan observasi difokuskan untuk semua peserta didik atau per individu.
Pelaksanaannya daapt dilakukan dalam bentuk tugas atau aktivitas rutin / harian.
b. Kinerja
Kinerja merupakan teknik asesmen yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuannya sesuai kriteria.
Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
c. Projek
Teknik asesmen berupa projek adalah kegiatan penilaian terhadap tugas yang meliputi perancangan, pelaksanaan dan pelaporan.
Projek harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.
d. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis. Asesmen ini bertujuan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta didik.
Bentuk tes tertulis dapat berupa esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
e. Tes Lisan
Tes lisan merupakan teknik asesmen berbentuk pemberian soal atau pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan.
Pelaksanaan tes lisan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran berlangsung.
f. Penugasan
Teknik asesmen berupa penugasan merupakan pemberian tugas untuk mengukur pengetahuan.
Selain itu juga memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
g. Portofolio
Portolofio adalah kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu.
Bentuk portofolio mencerminkan perkembangan reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Artikel Terkait:
- Rencana Asesmen dalam Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran atau Modul Ajar Kurikulum Merdeka
- Prosedur Operasional Standar (POS) Asesmen Nasional (AN) Tahun 2022
- DOWNLOAD DISINI! POS Asesmen Nasional AN Tahun 2022
Demikianlah paparan lengkap mengenai rencana asesmen yang perlu diketahui dan dipahami oleh pendidik.
Admin berharap semoga uraian rencana asesmen dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dapat menambah luas pengetahuan dan wawasan Anda.
Pastikan Anda telah subscribe email ke blogdope.com untuk memperoleh informasi terbaru yang pastinya bermanfaat.
Terima kasih.