Blogdope.com – Para calon peserta tes seleksi PPPK tahun 2021 perlu mempelajari ringkasan materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia untuk memperbesar peluang lolos seleksi PPPK formasi tahun 2021. Paparan berikut berisi ringkasan materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia bagian 9 tahun 2021.
Rangkuman Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia bagian 9 ini tersusun berdasarkan indikator esensial yang terbit 2019. Adapun indikator esensial untuk tes tahun 2021 tidak jauh berbeda dari tahun 2019.
Pada kesempatan kali ini akan disajikan rangkuman materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia. Jadi, dalam ringkasan materi ini khusus membahas tentang materi bahasa Indonesia.

Artikel Populer Lainnya:
1. Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 1
2. Baca Dulu Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 2
Rangkuman Materi Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia SMP 2021 Bagian 9
Ringkasan atau rangkuman adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat dan efektif dengan tetap mempertahankan urutan isi serta sudut pandang pengarang asli.
Dalam proses penulisannya tentu dengan berhati-hati, karena ringkasan tidak boleh campur aduk dengan opini atau pun komentar dari si pembuat ringkasan.
Ringkasan juga memiliki perbedaan mendasar dengan ikhtisar, meskipun kedua istilah tersebut sering dan seakan-akan memiliki arti yang sama, kenyataannya jelas berbeda.
Adapun pengertian kompetensi profesional adalah kecakapan, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan oleh seorang pendidik, pengajar, pembimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Sehingga kompetensi profesional itu merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh pengelolaan kelas, penguasaan materi belajar, strategi mengajar dan penggunaan media belajar.
Berikut ini rangkuman materi tes PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia yang terdiri atas makna denotasi, konotasi, simpulan, ide pokok, kalimat utama, dan ringkasan teks.
Selain itu, kalimat pro kontra, kalimat yang mengungkap keunggulan dan kelemahan buku, latar kutipan cerpen, bukti watak, dan cara pengarang menggambarkan tokoh.
Tes Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia
Ringkasan 9 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia ini tentang konsep dasar dan berbagai jenis teks berbasis genre.
Artikel Populer Lainnya:
1. Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 4
2. Baca Dulu Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 5
A. Konsep Dasar
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks berdasarkan pada prinsip sebagai berikut.
(1) Bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan.
(2) Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna.
(3) Bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat lepas dari konteks karena bentuk bahasa itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya.
(4) Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir seperti itu melalui struktur teks.
Pendekatan genre menawarkan metodologi pengajaran yang memungkinkan guru untuk menyajikan instruksi eksplisit dengan cara yang sangat sistematis dan logis, serta memakai faktor yang dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi.
Siklus Belajar-Mengajar
Siklus belajar mengajar menggunakan pendekatan genre, terdiri atas tiga tahap, sebagai berikut.
1. Modelling a Text
Pada tahap ini, guru memilih atau menentukan sebuah teks sebagai contoh yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
Kemudian, peserta didik untuk mengenali bagaimana fungsi teks dalam kehidupan nyata, yaitu tujuan sosial dari teks yang terkait dengan konteks.
Peserta didik membaca dengan cermat dan teliti contoh teks yang telah diberikan guru.
Kemudian guru membimbing untuk terjadinya diskusi kelas dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan berkaitan dengan isi teks.
Terakhir, peserta didik menganalisis unsur atau elemen teks yang telah diberikan.
2. Joint construction of a text
Peserta didik berdiskusi mengenai struktur teks secara keseluruhan.
Selanjutnya, peserta didik mendiskusikan mengenai isi, ciri, unsur, hingga tata bahasa dalam teks tersebut.
Selain itu, peserta didik untuk lebih proaktif dalam kegiatan menganalisis bentuk formal teks yang sedang dibaca untuk menyimpulkan tujuan, genre atau jenis teks, dan struktur retorika, serta mendiskusikan pola gramatikal di bawah bimbingan guru.
3. Independent construction of text
Setelah melakukan tahap-tahap sebelumnya, tahap terakhir peserta didik dengan pendekatan ini adalah menuliskan sebuah teks sesuai dengan jenis teks sebelumnya.
Dengan kata lain, guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berlatih menulis berdasarkan jenis teks yang telah dibaca atau dicontohkan sebelumnya.
1. Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 6
B. Berbagai Jenis Teks
Ada tujuh jenis teks yang dipelajari pada kedua jenjang tersebut, yakni teks laporan hasil observasi, eksposisi, prosedur, eksplanasi, cerpen, puisi, dan drama.
1. Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung.
2. Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah informasi yang isi dari paragraf tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.
3. Teks prosedur berarti sebagai teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.
4. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi.
5. Teks cerpen atau cerita pendek adalah bentuk karya fiksi berupa kisah tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek.
6. Teks Puisi
Puisi dikenal sebagai suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.
7. Teks drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung atau biasa disebut teater ataupun tidak dipentaskan di atas panggung seperti drama radio, televisi, dan film.
Masing-masing teks memiliki tujuan sosial, karakteristik, struktur retorik, serta kaidah kebahasaan yang menjadi pembeda antara satu teks dengan teks yang lain.
Adapun teks sastra untuk jenjang SMP/MTs antara lain: cerita imaginasi/fantasi, puisi rakyat, fabel, puisi, drama, cerpen, serta cerita inspirasi.
Sementara itu untuk jenjang SMA/MA/SMK genre teks adalah anekdot, hikayat, puisi, cerpen, drama, dan novel.
Masing-masing teks memiliki struktur retorik dan kaidah kebahasaan yang digunakan sebagai dasar analisis teks berbasis genre.
1. struktur retorik cerita imaginasi/fantasi: Orientasi, konflik, resolusi, ending
2. Struktur puisi (rakyat): Jumlah baris, jumlah kata, pengulangan kata, jumlah baris dalam setiap bait, rima
3. Struktur retorik fabel: Orientasi, komplikasi, resolusi, koda merupakan .
4. Struktur lahir dan struktur batin merupakan karakeristik teks puisi.
5. Struktur retorik drama: Prolog, dialog, epilog.
6. Struktur retorik cerpen dan novel: Abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda.
7. Struktur retorik certa inspirasi: Orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, koda.
8. Struktur tesk anekdot: Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda.
9. Struktur teks hikayat. Tema, penokohan, latar, pertentangan, sudut pandang.
Telaah genre teks berfokus pada struktur retorik dan kaidah kebahasaan serta contoh aplikasi telaahnya untuk mengajarkan genre teks nonfiksi.
Adapun teks untuk jenjang SMP/MTs antara lain: teks deskripsi, prosedur, laporan hasil observasi, berita, eksposisi, eksplanasi, dan pidato persuasif.
Sementara itu untuk jenjang SMA/MA/SMK genre teks yang akan dibahas adalah laporan hasil observasi, eksposisi, negosiasi, prosedur, eksplanasi, resensi, dan editorial.
Masing-masing teks memiliki struktur retorik dan kaidah kebahasaan yang digunakan sebagai dasar analisis teks berbasis genre.
1. Struktur retorik teks deskripsi. Identifikasi, klasifikasi, deskripsi bagian, dan penutup.
2. Struktur retorik teks prosedur: tujuan, material, dan langkah-langkah.
3. Struktur retorik teks laporan hasil observasi: Deksipsi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, penutup.
4. Teks berita memuat struktur orientasi, peristiwa, sumber berita.
5. Struktur retorik teks eksplanasi. Pernyataan umum, penjelas, interpretasi atau penutup.
6. Struktur retorik pidato persuasif: Salam pembuka, pendahuluan, isi, penutup.
7. Struktur retorik teks negosiasi: Negosiator, pembuka, isi, penutup.
8. Struktur resensi memuat identitas, orientasi, sinopsis, analisis, evaluasi.
9. Struktur retorik teks editorial: Pernyataan pendapat, argumentasi, penegasan ulang pendapat.
10. Struktur retorik teks eskposisi: Judul, pernyataan umum, argumentasi, penegasan ulang.
Baca Juga:
1. Baca Dulu Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 7
Demikianlah ringkasan 9 materi PPPK kompetensi Profesional bahasa Indonesia 2021. Terima kasih dan semoga bermanfaat.