* Ringkasan Materi IPA tentang Sistem Ekskresi untuk SMP MTs

Ringkasan Materi IPA tentang Sistem Ekskresi untuk SMP MTs

Blogdope.comRingkasan Materi IPA tentang Sistem Ekskresi untuk SMP MTs. Sistem ekskresi merupakan salah satu tagihan materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi tentang sistem ekskresi dibelajarkan bagi peserta didik yang duduk di jenjang SMP/MTs.

Ringkasan Materi IPA tentang Sistem Ekskresi

sistem ekskresi
materi ipa tentang sistem ekskresi

Artikel Terkait: 3 Tahapan Proses Pembentukan Urine

Pada perjumpaan kali ini, admin Blogdope.com menyajikan ringkasan materi sistem ekskresi. Admin berharap semoga keberadaan rangkuman materi IPA ini dapat membantu para peserta didik untuk mempelajari sistem ekskresi.

Rangkuman Materi Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme, baik berupa zat cair maupun gas, yang sudah tidak digunakan oleh tubuh.

Zat-zat sisa proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh harus dikeluarkan. Karena zat sisa metabolisme tersebut akan berubah menjadi racun jika tetap berada di dalam tubuh.

Oleh karena itu, pengeluaran zat sisa tersebut harus berlangsung secepat mungkin untuk menghindari adanya munculnya beragam penyakit.

Metabolisme yang terjadi di dalam tubuh dapat kita maknai sebagai sebuah proses kimiawi dalam tubuh. Proses kimiawi tersebut dapat berupa pertukaran zat cair maupun gas.

Alat-alat pada Sistem Ekskresi

Pada dasarnya, manusia memiliki 4 (empat) alat ekskresi. Keempat alat ekskresi tersebut berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.

Adapun alat ekskresi tersebut meliputi organ ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca : Inilah 7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Ginjal

1. Ginjal

Ginjal sebagai salah satu alat ekskresi yang sangat penting memiliki struktur yang unik. Struktur ginjal terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu:

a. Lapisan luar (korteks) ginjal

Lapisan luar pada organ ginjal terdiri atas : 1) badan malpighi, dan 2) tubulus. Badan malpighi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerolus.

Sementara bagian tubulus dikelilingi oleh pembuluh tubulus. Kedudukannya berdekatan dengan badan malpighi yang disebut dengan tubulus kontortus proksimal.

Adapun tubulus yang terletak jauh dari badan malpighi dikenal dengan sebutan kontortus distal.

b. Sumsum ginjal (medula)

Sumsum ginjal atau medula terdiri atas tubulu kontortus yang salurannya bermuara pada tonjolan di pelvis.

c. Rongga ginjal (Pelvis renalis)

Bagian rongga ginjal yang penting lainnya adalah rongga ginjal atau Pelvis renalis. Di dalam rongga ginjal ini terdapat saluran berupa ureter. Adapun fungsi ureter adalah untuk menyalurkan urine ke kandung kemih. Pengeluaran urine menuju ke kandung kemih tersebut melalui saluran uretra.

Bagaimana terbentuknya urine di dalam tubuh?

Sebagai salah satu produk hasil metabolisme tubuh, urine terbentuk melalui serangkain proses kimiawi. Adapun proses pembentukan urine tersebut terdiri atas tahapan-tahapan berikut.

1) Filtrasi. Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang terjadi pada bagian glomerolus sehingga menghasilkan urine primer.

2) Reabsorpsi, adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Proses ini terjadi pada bagian tubulus kontortus proksimal. Produk yang dihasilkannya berupa urine sekunder.

3) Augmentasi, adalah proses penambahan zat sehingga terbentuk urine yang sesungguhnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal kemudian disalurkan ke tubulus kolektivus menuju ke saluran uretra.

Apakah ginjal dapat mengalami gangguan?

Sebagai organ yang terus bekerja dalam sistem ekskresi tubuh, tentu saja ada kemungkinan ginjal mengalami gangguan.

Gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada ginjal di antaranya sebagai berikut:

1) Nefritis, yaitu kerusakan nefron yang diakibatkan adanya infeksi bakteri. Sehingga nefron tidak berfungsi dengan baik dan karenanya menyebabkan urine masuk ke dalam aliran darah.

2) Albuminuria, yaitu terdapatnya albumin atau protein di dalam ginjal.

3) Batu ginjal, merupakan akibat dari terbentuknya endapan kalsium dan penimbunan sejumlah besar asam urat. Sehingga berakibat terbentuknya kalsium karbonat.

4) Gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

5) Diabetes insipidus, ialah meningkatnya jumlah karena kekurangan hormon diurektika.

6) Diabetes melitus, adalah bentuk gangguan yang diakibatkan oleh tingginya kadar glukosa di dalam darah.

7) Hepatitis (radang hati)

8) Sirosis hati, adalah timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal pada hati.

9) kencing batu merupakan pembentukan endapan zat kapur pada rongga ginjal atau kandung kemih.

2. Hati

Alat pada sistem ekskresi tubuh yang memiliki ukuran paling besar adalah hati (Liver). Organ hati memproduksi empedu.

Zat empedu inilah yang mengandung zat sisa perombakan sel darah merah yang prosesnya terjadi di dalam limpa.

3. Paru-paru

Sebagai bagian dari sistem ekskresi, organ paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan sisa karbon dioksida dan uap air.

4. Kulit

Kulit memiliki volume paling dibandingkan dengan organ-organ tubuh lainnya. Kaitannya dengan fungsinya sebagai alat ekskresi, kulit berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam.

Sisa metabolisme tersebut dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk keringat. Baca lebih lanjut: Rangkaian Fakta Unik tentang Kulit Manusia, Organ Tubuh dengan Volume Terbesar

Demikianlah ringkasan materi sistem ekskresi untuk SMP/MTs yang dapat admin sajikan pada kesempatan kali ini.

Rekomendasi untuk Anda:

Semoga sajian rangkuman materi IPA tentang sistem ekskresi di atas dapat menambah luas wawasan dan pengetahuan Anda.

Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke Blogdope.com. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

%d bloggers like this: