Blogdope.com – Para calon peserta tes seleksi PPPK tahun 2021 perlu mempelajari ringkasan materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia untuk memperbesar peluang lolos seleksi PPPK formasi tahun 2021. Paparan berikut berisi rangkuman materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia bagian 1.
Rangkuman Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia bagian 1 ini tersusun berdasarkan indikator esensial yang terbit 2019. Adapun indikator esensial untuk tes tahun 2021 tidak jauh berbeda dari tahun 2019.
Pada kesempatan kali ini akan disajikan ringkasan materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia. Jadi, dalam ringkasan materi ini khusus membahas tentang materi bahasa Indonesia.

Artikel Populer Lainnya:
1. Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 2
2. Baca Dulu Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 3
3. Raih Skor Tertinggi Seleksi PPPK Tahun 2021 dengan Belajar Ringkasan Materi Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 4!
- Rangkuman Materi Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Tes PPPK SMP 2021
-
Tes Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia
- 1. Makna Denotasi
- 2. Makna Konotasi
- 3.Simpulan isi teks
- Cara 1: Langsung mengambil kalimat simpulan dalam paragraf
- 4. Ide pokok
- 5. Kalimat utama
- Ciri kalimat Utama
- 6. Ringkasan teks
- Langkah – langkah meringkas teks :
- 7. Pendapat pro dan kontra dalam teks
- Argumen Pro
- Argumen Kontra
- Kesimpulan
- 8. Kalimat yang menyatakan keunggulan dan kelemahan buku
- Contoh Kalimat Kelebihan Buku
- 9. Latar kutipan cerpen
- 10. Bukti watak tokoh
- 11. Cara Pengarang menggambarkan tokoh
- a. Cara Penokohan Langsung
- b. Cara Penokohan Tidak Langsung
- Cara penokohan tidak langsung antara lain meliputi:
- Bagikan Artikel:
- Like this:
- ARTIKEL TERPOPULER
Rangkuman Materi Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Tes PPPK SMP 2021
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat dan efektif dengan tetap mempertahankan urutan isi serta sudut pandang pengarang asli.
Dalam proses penulisannya tentu dengan berhati-hati, karena ringkasan tidak boleh campur aduk dengan opini ataupun komentar dari si pembuat ringkasan.
Ringkasan juga memiliki perbedaan mendasar dengan ikhtisar, meskipun kedua istilah tersebut sering dan seakan-akan memiliki arti yang sama, kenyataannya jelas berbeda.
Adapun pengertian kompetensi profesional adalah kecakapan, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan oleh seorang pendidik, pengajar, pembimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Sehingga kompetensi profesional itu merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh pengelolaan kelas, penguasaan materi belajar, strategi mengajar dan penggunaan media belajar.
Berikut ini rangkuman materi tes PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia yang terdiri atas makna denotasi, konotasi, simpulan, ide pokok, kalimat utama, dan ringkasan teks.
Selain itu, kalimat pro kontra, kalimat yang mengungkap keunggulan dan kelemahan buku, latar kutipan cerpen, bukti watak, dan cara pengarang menggambarkan tokoh.
Tes Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia
1. Makna Denotasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah dijelaskan arti denotasi dan konotasi.
Denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang berdasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang berdasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif.
Di sisi lain, denotasi juga dikenal sebagai makna kognitif, mengacu pada hubungan langsung antara suatu istilah dan objek, ide atau tindakan.
2. Makna Konotasi
Menurut KBBI, konotasi adalah kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata.
Selain itu konotasi adalah makna yang ditambahkan pada makna denotasi. Konotasi adalah suatu gagasan atau perasaan yang menyertai suatu kata di samping makna literal atau primernya.
Dengan demikian konotasi sebagai makna afektif, mengacu pada aspek emosi dan asosiasi dari suatu istilah.
Kesimpulannya, konotasi adalah gagasan atau perasaan yang menyertai suatu kata. Perasaan atau emosi ini bisa negatif atau positif.
Artikel Populer Lainnya:
1. Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 5
2. Baca Dulu Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 6
3.Simpulan isi teks
Secara khusus, kita ikuti beberapa bentuk dan cara menyimpulkan teks berikut ini
Cara 1: Langsung mengambil kalimat simpulan dalam paragraf
Kalimat simpulan biasa ditandai dengan kata jadi, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, maka dari itu, dan lain-lain.
Cara 2: Menggabungkan antara kalimat utama. Kalimat simpulan biasanya berada di akhir paragraf
Cara 3: Mencari sebab-akibat atau akibat-sebab dalam sebuah paragraf
Cara 4: Jawaban dari ide pokok
4. Ide pokok
Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
Maka dari itu, nama lain ide pokok adalah gagasan utama. Ide pokok terdapat di kalimat utama dan setiap satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
5. Kalimat utama
Kalimat utama adalah sebuah kalimat yang di dalamnya terdapat gagasan utama, gagasan pokok, ide pokok, pikiran pokok, ataupun ide utama, pada suatu paragraf.
Dengan demikian keberadaan kalimat utama pada suatu paragraf sangat penting karena menjadi kerangka dasar dalam pengembangan paragraf.
Ciri kalimat Utama
Kalimat utama memiliki beberapa ciri, antara lain
a. Kalimat utama harus dapat berdiri sendiri.
Artinya, kalimat utama tidak boleh terdapat kata-kata rujukan (itu, ini, tersebut, dsb) ataupun konjungsi antarkalimat (di samping itu, sementara itu, di sisi lain, dsb), kecuali konjungsi antarkalimat yang menyatakan kesimpulan (oleh karena itu, jadi, dan dengan demikian).
Contohnya, “Dilihat dari warna bulunya, kucing belang (tortoiseshell/tortoi) dan kucing hitam memiliki sifat dan keunikan yang beragam.
”Atau,“ Jadi, persepakbolaan Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan yang harus segera diselesaikan demi membawa Indonesia berada pada jalur prestasi.”
b. Kalimat utama bermakna umum sehingga dapat jelas dengan keberadaan kalimat-kalimat penjelas.
Contohnya, “Sebagai rempah-rempah terkenal khas Indonesia, biji pala memiliki beragam manfaat”.
c. Kalimat utama, yang di dalamnya terdapat kata adalah, merupakan, dan ialah, pada umumnya berada di awal (kalimat deduktif).
d. Kalimat utama ini berisi permasalahan yang akan diperjelas dengan kalimat-kalimat selanjutnya.
Contohnya, “Merokok merupakan suatu aktivitas merugikan yang mahal.” Sementara itu, kalimat utama dapat juga terletak di akhir (induktif), yang biasanya ditandai dengan konjungsi antarkalimat oleh karena itu, dengan demikian, ataupun jadi.
6. Ringkasan teks
Ringkasan adalah hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita (https://kbbi.web.id/ringkas). Selain itu, Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu teks. Ringkasan memuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya.
Ringkasan tersusun untuk mempermudah dan mempercepat seseorang memahami isi pokok teks.
Langkah – langkah meringkas teks :
a. membaca bacaan atau suatu teks untuk mengetahui kesan umum, dan maksud pengarang.
b. mencatat gagasan utama atau pokok pikiran dalam tiap paragraf.
c. menyusun pokok pikiran atau gagasan pokok bacaan menjadi suatu paragraf atau lebih.
7. Pendapat pro dan kontra dalam teks
Contoh Argumen Pro dan Kontra dalam sebuah Teks Diskusi
Seragam Pramuka di Sekolah, Perlukah?
Isu
Provinsi DKI Jakarta mengatur penggunaan seragam sekolah yang tertuang dalam Pergub. No.178 tahun 2014. Salah satunya adalah seragam pramuka yang digunakan pada hari Rabu.
Penggunaan seragam pramuka bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan siswa kepada kepramukaan, Apalagi ekstrakurikuler pramuka wajib terselenggara di sekolah pada tiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA.
Persoalannya adalah apakah semua siswa sekolah tersebut telah masuk menjadi anggota pramuka.
Argumen Pro
Pemerintah telah menetapkan kegiatan pramuka sebagai kegiatan pengembangan diri wajib. Salah satu penerapannya dengan menggunakan seragam pramuka. Penggunaan seragam pramuka di semua jenjang pendidikan bertujuan menumbuhkan semangat kepanduan pada diri setiap siswa.
Argumen Kontra
Pemakaian seragam pramuka seharusnya tidak wajib. Karena yang memakai seragam pramuka adalah mereka yang telah menjadi anggota pramuka.
Dalam hal ini, tidak semua siswa SD, SMP, dan SMA menjadi anggota pramuka, tetapi mereka dengan bangga menggunakan seragam pramuka tersebut tanpa rasa tanggung jawab.
Dan akan menjadi aneh dan lucu lagi jika untuk menjadi anggota pramuka harus terpaksa.
Kesimpulan
Perlu pengaturan yang jelas tentang pemakaian seragam pramuka di sekolah. Hal ini agar siswa yang memakai seragam pramuka lebih bertanggung jawab. Karena pemakaian seragam pramuka diatur dalam kode etik pramuka.
Artikel Populer Lainnya:
1. Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 7
2. Raih Skor Tertinggi Seleksi PPPK Tahun 2021 dengan Belajar Ringkasan Materi Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 8!
8. Kalimat yang menyatakan keunggulan dan kelemahan buku
Contoh Kalimat Kekurangan Buku
a. Kalimat yang didalam buku sulit untuk dimengerti karena banyak kosa kata yang kurang dimengerti.
b. Terdapat beberapa kata yang sulit untuk dipahami seperti pemakaian bahasa Inggris. Seharusnya penulis membuat arti dari bahasa Inggris tersebut agar pembaca mudah untuk mengerti maksud dari kalimat yang ada di dalam buku kedua atau sebagai buku pembanding.
c. Kemudian dari segi tata penulisan masih banyak penulisan kata yang salah.
Banyak juga kata-kata yang tidak jelas terbaca karena tinta tulisan yang tidak bagus tercetak. Jadi seperti garis-garis hitam memanjang, tentu hal ini sangat mengganggu pembaca.
d. Terlalu banyak jumlah halaman buku, sehingga para pembaca yang ingin membaca isi buku sudah terlebih dahulu malas karena melihat tebal dan jumlah halaman yang banyak.
Contoh Kalimat Kelebihan Buku
a. Setiap topik yang dibahas selalu lengkap dengan contoh-contoh sehingga pembaca akan lebih jelas dan mudah memahaminya.
b. Materi setiap bab nya memiliki keterkaitan dan sangat berkesinambungan dengan materi selanjutnya, sehingga sangat sistematis dan beruntut materi yang tersaji pada setiap bab nya. Agar memudahkan para pembaca memahami inti sari dari bab ini.
c. Untuk penulisan sudah terlihat rapi dan mudah dibaca. Apalagi ditambah dengan beberapa gambar pendukung semakin menambah pemahaman materi oleh pembaca.
d. Pada bagian akhir buku ini dilampirkan daftar pustaka serta biografi pada sampul belakang buku dari sang penulis. Jadi pembaca dapat mengenal lebih jauh histori hidup dari masing-masing penulis.
e. Penggunaan tata bahasa pada buku terbitan ini juga sangat baku. Jadi tidak banyak hal yang mengganjal dalam memahami isi materinya.
Meskipun terdapat juga kata-kata yang jarang didengar oleh orang awam namun menurut saya itu tidak menjadi penghalang yang berarti.
Kesimpulannya dari aspek tata bahasa ini bahwa bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas.
9. Latar kutipan cerpen
Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya suatu kejadian.
Bisa juga berarti, latar adalah penggambaran situasi, tempat dan waktu serta suasana terjadinya peristiwa.
Jenis latar terbagi menjadi latar sosial dan latar fisik. Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikap-sikapnya, adat, kebiasaan, cara hidup, bahasa dan sebagainya yang melatari peristiwa.
Adapun yang dimaksud latar fisik adalah tempat wujud fisiknya, yaitu bangunan, daerah, dan sebagainya.
Jadi, latar adalah segala mengenai waktu dan ruang (tempat), dan suasana terjadinya peristiwa serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis yang dilukiskan dalam suatu cerpen atau karya sastra lainnya.
10. Bukti watak tokoh
Pengarang dapat menyampaikan watak tokoh melalui cara langsung dan tidak langsung.
Penyampaian watak secara langsung (analitik) adalah melalui pengarang itu sendiri. Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui penjelasan berupa kalimat-kalimat.
Cara ini mempermudah pembaca memahami karakter tokoh karena penyampaian watak-wataknya secara tersurat.
Penyampaian watak secara tidak langsung adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran tokoh, tindakan tokoh, serta pendapat tokoh lain.
Kali ini pembaca mau tidak mau harus berpikir sedikit lebih keras untuk memahami karakter tokoh, karena watak-wataknya disampaikan secara tersirat.
Langkah-langkah menentukan kalimat yang menunjukkan watak tokoh dalam cerita.
a. Pahami pernyataan tentang watak tokoh yang ditentukan.
b. Baca dan pahami isi kalimat yang berkaitan dengan tokoh yang ditentukan.
c. Tentukan kalimat yang isinya menggambarkan watak tokoh yang ditentukan.
11. Cara Pengarang menggambarkan tokoh
Cara pengarang menggambarkan tokoh ada dua macam, yaitu cara langsung dan tidak langsung.
a. Cara Penokohan Langsung
Penokohan cara langsung adalah pengarang secara langsung menguraikan atau menggambarkan keadaan tokoh.
Misalnya: dikatakan bahwa tokoh ceritanya cantik, pintar, tampan, jelek, berwatak keras, cerewet, kulitnya hitam, bibirnya tebal, rambutnya gondrong dan lain-lainnya.
Artikel Populer Lainnya:
Ingin Lolos PPPK? Baca Ringkasan Materi Tes PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia Bagian 9
b. Cara Penokohan Tidak Langsung
Penokohan yang dilakukan pengarang apabila secara tersamar dalam memberitahukan wujud atau keadaan tokoh ceritanya.
Cara penokohan tidak langsung antara lain meliputi:
1). Dengan melukiskan keadaan kamar atau tempat tinggalnya, cara berpakaiannya, cara berbicaranya, dan sebagainya.
Melalui pelukisan keadaan tokoh tersebut, pembaca dapat membayangkan wujud tokoh. Apakah dia seorang yang rajin, sopan, atau kurang ajar, dan sebagainya.
2). Dengan melukiskan sikap tokoh dalam menanggapi sesuatu kejadian atau peristiwa dan sebagainya.
Melalui cara ini pembaca dapat mengetahui wujud tokoh dalam cerita. Apakah tokoh cerita tersebut seorang yang berpendidikan, acuh tak acuh, besar rasa kemanusiaannya atau tidak dan sebagainya.
3). Dengan melukiskan bagaimana tanggapan tokoh-tokoh lain dalam cerita bersangkutan.
Dalam kenyataannya, kedua cara tersebut biasanya dipakai pengarang secara berganti-ganti.
Jadi, dengan kata lain sebuah cerpen tidak pernah akan kita jumpai pelukisan tokoh secara langsung saja atau tidak langsung saja.
Demikianlah paparan terkait ringkasan materi tes PPPK kompetensi profesional Bahasa Indonesia Tahun 2021 Bagian 1. Paparan mengenai ringkasan materi tes PPPK lainnya dapat Anda peroleh pada bagian 2 sampai dengan 9.
Terima kasih dan Semoga bermanfaat.